Advertisement
Suharsono Fokus Tangani Dampak Penyebaran Covid-19
Bupati Bantul, Suharsono (kanan) menyerahkan bantuan alat semprot disinfektan, Selasa (31/3). - Istimewa/Dokumen Diskominfo Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sebagai dampak merebaknya virus Corona (Covid-19) di berbagai wilayah, Pilkada Bantul 2020 dipastikan diundur hingga 2021. Bupati Bantul, Suharsono, mengaku tidak keberatan dengan mundurnya jadwal pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul. Saat ini ia memilih fokus menangani dampak penyebaran virus yang terjadi di Bumi Projotamansari.
Pemkab Bantul merespons cepat imbas penyebaran Covid-19. Pada Selasa (31/3/2020) Suharsono membagikan sembako untuk sejumlah tukang becak di Simpang Empat Gose dan pengemudi ojek online yang berada di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bantul. Suharsono juga merespons berkurangnya stok darah di PMI Bantul akibat berkurangnya jumlah pendonor.
Advertisement
Sebagai petahana yang menjadi bakal calon Bupati Bantul, Suharsono mengatakan masih ingin fokus menjalankan tugasnya. Baginya, tidak penting pilkada serentak diundur atau tidak. Terlebih, banyak warga Bantul yang mengalami kerugian. Penanganan dan pencegahan merupakan prioritas utama yang sedang ia pikirkan. "Saya fokus memikirkan warga saya," katanya, Selasa.
Suharsono berencana mengalihkan anggaran Pilkada Bantul 2020 khusus untuk penanganan Covid-19. Hanya, ia masih menunggu arahan dari Pemerintah Pusat.
BACA JUGA
Selain soal anggaran, Suharsono juga menginstruksikan opsi penanganan paling cepat guna menahan penyebaran virus. Hal tersebut berangkat dari keluhan banyak petugas medis yang kewalahan menangani lonjakan jumlah pasien, sementara masyarakat semakin sulit mendapatkan tempat perawatan yang layak. Rumah sakit darurat khusus Covid-19 pun sangat dibutuhkan.
Puskesmas Bambanglipuro lama digadang-dagang menjadi rumah sakit darurat. Ketika ditanya perihal itu, Suharsono mengatakan yang penting masyarakat bisa mendapatkan perawatan cepat, di mana pun itu tempatnya.
Keluhan para tenaga medis pun juga tak luput dari perhatian. Mereka mengaku kesulitan memperoleh tempat tinggal. Untuk itu, Suharsono mempersilakan Rumah Dinas Bupati Bantul untuk digunakan sebagai tempat penginapan para tenaga medis. "Silakan dipakai karena itu bukan rumah saya, tapi itu rumah rakyat," kata Suharsono.
Aparatur sipil negara [ASN] di Bantul juga didorong untuk membantu warga terdampak dengan cara menyisihkan gajinya untuk penanganan Covid-19. "Silakan dipotong, termasuk gaji saya dipotong tidak masalah," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- Cegah Nuthuk Saat Nataru, Dispar Bantul Wajibkan Pajang Harga
- Mayat Bayi Ditemukan di Condongcatur Sleman, Diduga Tewas 5 Hari
- UMK Sleman 2026 Naik, Bupati Harap Iklim Usaha Tetap Kondusif
- Bupati Bantul Pastikan Natal 2025 Aman, Damai, dan Kondusif
- PMI DIY Perkuat Layanan Nataru dengan 573 Personel Medis
Advertisement
Advertisement




