Advertisement
RS Rujukan Mulai Kewalahan, RS Darurat Covid-19 di Bantul Beroperasi Pekan Depan

Advertisement
Harianjogjaa.com, BANTUL-Pemerintah Kabupaten Bantul memastikan rumah sakit darurat khusus menampung pasien terkait Coronavirus Disease atau Covid-19 menempati bangunan bekas Puskesmas Bambanglipuro di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro. Rumah sakit tersebut akan mulai dioperasikan pada pekan depan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis menegaskan kepastian rumah sakit darurat Covid-19 itu setelah menggelar rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), “Forkompinda setuju eks Puskesmas Bambanglipuro dimanfaatkan sebagai RS Darurat Covid-19. Gugus Tuga segera menindaklanjuti persiapkan semuanya supaya bisa operasional,” kata Helmi, Rabu (1/4/2020).
Advertisement
Alasan pemanfaatan bekas Puskesmas Bambanglipuro itu untuk mempercepat pengadaan rumah sakit darurat mengingat kondisi penularan Covid-19 masih terjadi dan rumah sakit rujukan Covid kewalahan untuk menerima pasien. Selain itu, lokasi tersebut sudah ada fisik bangunannya serta sarananya karena dulunya digunakan sebagai puskesmas rawat inap.
Pihaknya hanya perlu pembersihan dan pembenahan serta melengkapi sarana medisnya agar sesuai standar. Rencananya sebagian sarana medis akan memanfaatkan dari puskesmas rawat inap yang belum terpakai. Selain itu Dinas Kesehatan juga tengah menyiapkan sumber daya dokter, perawat, dan tenaga medsi lainnya
Sementara untuk biaya operasionalnya masih dihitung, “Biaya operasional akan segera dikoordinasi Tim Anggaran Pemerintah Daerah menentukan dan dinas Kesehatan Berapa yang akan diusulkan,” kata Helmi.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharjo mengatakan rumah sakit darurat nantinya hanya akan menampung pasien terkait Covid dengan gejala ringan dan sedang. Sementara pasien dengan gejala berat akan dirawat di rumah sakit rujukan Covid.
Ia menjelaskan sebenarnya pasien terkait Covid baik Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau positif yang memiliki jelala ringan atau tanpa gejala bisa isolasi mandiri di rumah. “Rumah sakit darurat ini hanya sebagai media ketika harus dipulangkan bisa berisiko, sehingga pelru RS darurat,” kata Agus.
Selain itu, Agus mengatakan adanya kebijakan Bupati Bantul agar pasien terkait Covid-19 tetap mendapat pengawasan dan pengawasan paling mudah adalah dengan membuat rumah sakit darurat yang bisa dipantau setiap saat perkembangannya oleh tim medis. Pihaknya membutuhkan waktu sepekan untuk persiapan, “Kami upayakan seminggu lagi beroperasi,” ujar Agus.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul jumlah ODP mencapai 394 orang, PDP 58 orang, dan positif Covid-19 sebanyak lima orang. Data tersebut tercatat sampai 31 Maret lalu. dari jumlah tersebut yang rawat inap OPD sebanyak lima orang, PDP 36 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Para Jemaah Calon Haji dan Umrah Diingatkan Soal Bahaya Infeksi Paru dan Pencegahannya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sepanjang Triwulan Pertama 2025 Ada 65 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bantul
- Tebing Breksi Hanya Andalkan Live Music Untuk Tingkatkan Angka Kunjungan Wisatawan
- Bupati Gunungkidul Minta Aturan Kompensasi Ternak Mati Segera Dirampungkan
- Luas Tanam Jagung di Bantul Ditarget Capai 5.196 Hektare pada 2025
- Prosesi Jalan Salib Jumat Agung di GKJ Gondokusuman Tampilkan Budaya Jawa
Advertisement