Advertisement
DIY Berpotensi Hujan Lebat Rabu dan Kamis, Waspada Banjir Bandang!
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Badan Meteorologi, Klimataologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi (Staklim) Mlati Yogyakarta kembali memprediksikan potensi hujan lebat di wilayah DIY pada periode Rabu (1/4/2020) dan Kamis (2/4/2020). Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer yang dilakukan BMKG Staklim Mlati Yogyakarta, massa udara basah di lapisan rendah terkonsentrasi di sebagian besar wilayah Jawa.
Kepala BMKG Staklim Mlati Yogyakarta Reni Kraningtyas mengatakan jika daerah sirkulasi siklonik terpantau berada di Jawa bagian Timur membentuk daerah pertemuan angin yang memanjang dari pesisir barat Bengkulu hingga Laut Jawa Utara.
Advertisement
"Konvergensi terjadi memanjang dari pesisir Barat Bengkulu hingga laut Jawa utara Jawa Barat. Kondisi tersebut memberikan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY," ujar Reni, Rabu (1/4/2020).
Berdasarkan kondisi tersebut, lanjut Reni, BMKG Staklim Mlati Yogyakarta memperkirakan adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah DIY pada Rabu dan Kamis ini.
Lebih lanjut BMKG Staklim Mlati Yogyakarta mengimbau agar masyarakat di wilayah tertentu agar meningkatkan kewaspadaannya. Wilayah tersebut di antaranya, di bagian kabupaten Sleman (Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Kalasan, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Berbah, Prambanan).
Kemudian, di wilayah Kulon Progo (Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Sentolo, Kokap, Pengasih). Lalu, di wilayah Bantul (Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo, Pandak, Bambanglipuro)
Adapun, di wilayah Gunungkidul (Gedangsari, Ngawen, Semin, Nglipar, Playen, Patuk, Paliyan, Semanu, Karangmojo, Tepus, Rongkop, Ponjong, Wonosari). Serta terakhir di wilayah kota Jogja.
Untuk itu, tandas Reni, BMKG Staklim Mlati Yogyakarta mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang berdampak terhadap terjadinya bencana alam seperti longsor dan banjir bandang di wilayah DIY.
Kepala BPDB Sleman Joko Supriyanto sebelumnya mengatakan jika pada saat musim hujan ini laporan pohon tumbang yang masuk melalui Pusdalops BPBD Sleman diakuinya cukup banyak. Oleh karena itu, ia dan jawatannya selalu melakukan koordinasi dengan 54 komunitas dengan anggota sekitar 2.500 relawan guna menangani pohon tumbang.
"2.500 relawan itu di bawah komando BPBD, setiap tahun kita berikan sosialisasi kecakapan mengenai penanganan kedaruratan bencana, BPBD juga memberikan BPJS ketenagakerjaan kepada 600 relawan, setiap ada kejadian relawan dan masyarakat langsung menginformasikan BPBD via Pusdalops BPBD Sleman," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
- Program Transmigrasi, DIY Dapat Kuota 16 Kepala Keluarga
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
Advertisement
Advertisement