Advertisement

Proyek DAK Fisik Berkurang Rp59 Miliar

David Kurniawan
Rabu, 01 April 2020 - 19:12 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Proyek DAK Fisik Berkurang Rp59 Miliar Ilustrasi Jembatan - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik sebesar Rp141,1 miliar. Tetapi setelah adanya kebijakan baru berkaitan dengan penanggulangan Covid-19, alokasi berkurang menjadi Rp81,9 miliar.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Sri Suhartanto, mengatakan jajarannya menerima surat edaran dari Kementerian Keuangan No.S-247/MK.07/2020 tentang Penghentian Proses Pengadaan Barang dan Jasa DAK Fisik 2020. Kebijakan penghentian tidak lepas dari adanya kebijakan pengurangan alokasi dari Pemerintah Pusat.

Advertisement

Meski demikian, tidak semua anggaran dikurangi karena DAK untuk kesehatan dan pendidikan bisa dilanjutkan. Dengan kebijakan ini maka jumlah alokasi yang diterima Pemkab berkurang.

“Proyek DAK yang boleh dilanjutkan hanya untuk pendidikan dan kesehatan, sedangkan untuk lainnya harus dihentikan,” kata Sri Suhartanto, Rabu (1/4/2020).

Untuk pengurangan Pemkab sudah membuat kajian dan diperkirakan jumlah DAK fisik berkurang sebesar Rp59,1 miliar. Perhitungan ini berdasarkan akumulasi alokasi anggaran yang tersebar di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) mulai dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPRKP); Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan hingga Dinas Lingkungan Hidup. “Yang masih terus dijalankan programnya kira-kira ada Rp81,9 miliar,” ujarnya.

Kepala DPUPRKP Gunungkidul, Eddy Praptono, mengatakan jajarannya menjadi OPD yang anggarannya paling banyak disetop. Dibandingkan dengan OPD lain, jumlah alokasi yang disetop mencapai Rp38 miliar. “Ada dana untuk pembangunan jalan, sanitasi, perumahan hingga irigasi pertanian,” katanya.

Dengan dikeluarkan surat edaran tersebut tak hanya proses pengadaan barang jasa yang dihentikan, tetapi alokasi anggaran juga tidak bisa dicairkan. “Praktis berhenti. Salah satu dampaknya pembangunan jalur wisata Kepek-Ngrenehan tidak bisa selesai tahun ini karena anggaran DAK sekitar Rp23 miliar tidak jadi cair,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement