Advertisement
Dinkes Imbau Pemerintah Desa Aktif Data Pemudik
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul terus berupaya mengantisipasi dan meredam penyebaran virus Corona (Covid-19) dengan memantau para pemudik yang pulang ke kampung halaman mereka di Bumi Handayani. Salah satu cara yang dilakukan yakni dengan mendata riwayat perjalanan para pemudik melalui Sistem Informasi Desa (SID).
Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Purwo Yunianto, mengungkapkan langkah antisipasi secara dini telah tertuang dalam Surat Edaran Bupati Gunungkidul No.443/1583 tentang Pendataan Penduduk Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).
Advertisement
Untuk itu, kata Purwo, Dinkes mengimbau agar pemerintah desa (pemdes) proaktif dalam mendata para pemudik. Sebab, masing-masing desa memiliki peran penting dalam memantau terhadap para pemudik yang datang ke wilayahnya.
"Pemerintah desa memiliki tanggung jawab dalam pemantauan terhadap warga atau pendatang dari lokal transmisi di wilayah masing-masing," kata Purwo kepada Harian Jogja, Kamis (2/4/2020).
Nantinya, kata dia, melalui pengurus RT, RW, kader kesehatan dan kepala dusun, data yang dihimpun dilaporkan kepada pemdes untuk dimasukkan ke dalam SID. Selanjutnya, data tersebut dipantau oleh puskesmas wilayah setempat untuk dipantau dan diamati potensi awal sumber penularan.
Purwo menuturkan petugas puskesmas akan memilah data orang atau pemudik dengan riwayat perjalanan dari daerah transmisi lokal. Jadi warga yang dalam kriteria itu akan dihubungi oleh puskesmas melalui nomor yang tertera di SID untuk menanyakan keluhan dan memberikan edukasi pencegahan penularan.
"Mereka [pemudik] juga dipantau selama 14 hari bila ada keluhan disarankan ke puskesmas. Prinsipnya kami aktif dalam menjaring orang dengan potensi pembawa virus untuk dipantau dan diedukasi," kata dia.
Melalui langkah-langkah ini Dinkes berharap agar penularan dan penyebaran Covid-19 di wilayah Gunungkidul bisa ditekan sebaik mungkin guna memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat di Bumi Hamdayani.
"Ini merupakan upaya Pemkab dalam menekan penularan Covid-19 dengan cara menggandeng pemerintah desa dalam melakukan pendataan potensi penularan Corona," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 Maret 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement