Advertisement
TPST Piyungan Diblokade Lagi, Pemda DIY: Tidak Semua Truk Sampah Boleh Masuk

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemda DIY bakal memperketat proses pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan mulai 1 Mei mendatang. Upaya tersebut sebagai buntut adanya penutupan kembali pintu masuk TPST Piyungan oleh warga sekitar karena TPST penuh dan sampah berserakan sampai menghalangi jalan warga.
Kepala Balai Pengelola Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Fauzan Umar, mengatakan masih banyak truk sampah swasta yang tidak dilengkapi dengan dump atau truk jungkit masuk ke TPST,sehingga dalam pembongkarannya harus dibantu dengan ekskavator. Padahal alat berat tersebut fungsinya hanya untuk meratakan dan mendorong sampah yang sudah dibongkar.
Advertisement
Akan tetapi jika truk tidak dibantu dengan alat berat, kata Umar, maka truk tanpa dump akan membongkar sampah secara manual sehingga lebih lama dan menghalangi dump truck lain yang akan masuk. Akibatnya akan semakin menambah panjang antrea. Untuk itu dinasnya sudah menyiapkan langkah pengetatan sehingga tidak semua armada sampah masuk TPST Piyungan. “Mulai 1 Mei 2020 akan diberlakukan penertiban armada truk yang membuang sampah di TPST. Setiap truk wajib memiliki rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup masing-masing wilayah kabupaten atau kota dan didaftarkan secara resmi melalui DLHK DIY,” kata Umar, saat dihubungi, Kamis (9/4/2020).
“Bagi armada yang masuk ke TPST tidak memiliki rekomendasi maka akan ditolak dengan tegas dan membawanya kembali buang ke TPS sementara atau Depo di wilayah kabupaten atau kota masing-masing,” sambung Umar.
Selain itu, dinasnya juga berupaya mengerahkan semua alat berat yang dimiliki untuk menata landfill dan mengurug permukaan lahan landfill dengan tanah serta pasir-batu (sirtu) untuk meningkatkan daya dukung lahan.
Dinasnya, imbuh dia, juga mengupayakan penambahan alat berat sewa. Sebenarnya, kata Umar, jumlah keseluruhan alat berat yang tersedia ada empat unit buldoser dan dua unit ekskavator, tetapi yang beroperasi hanya dua buldoser dan satu unit ekskavator.
“Alat lainnya rusak dan menunggu mekanik dari Semarang dan Sparepart yang inden menunggu dari Jakarta. Karena kondisi wabah Covid-19 saat ini maka upaya perbaikan alat jadi terhambat,” ujar Umar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Sabtu 5 Juli 2025, DIY Cerah Berawan
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Sabtu Malam 5 Juli 2025
- Jalan-jalan ke Lokasi Wisata di Jogja Naik Trans Jogja Saja, Cek Tarif dan Jalurnya di Sini
- Tarif dan Jadwal DAMRI Semarang Jogja
- Jadwal Pemadaman Listrik di Jogja dan Sekitarnya Hari Ini, Sabtu 5 Juli 2025, Cek Lokasi Terdampak di Sini
Advertisement
Advertisement