Advertisement
Pakar dari UGM Menduga Sudah Ada Kasus Transmisi Lokal Covid-19 di DIY, Ini Indikasinya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Pakar Kesehatan UGM Riris Andono Ahmad menduga sudah terjadi kasus transmisi lokal penularan virus Corona di DIY.
Seperti diketahui, sesuai aturan Kementerian Kesehatan, transmisi lokal sudah dikatakan terjadi apabila ada penularan kasus Covid-19 dari generasi kedua ke ketiga di suatu wilayah. Sebagai contoh, warga Jogja (disebut generasi kedua) apabila tertular virus selama ia tinggal di Jogja dari orang lain yang datang dari luar (atau disebut generasi pertama). Lalu generasi kedua tersebut menularkan lagi ke generasi ketiga atau orang laindi wilayahnya.
Advertisement
Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM Riris Andono Ahmad menilai, bila dilihat dari kurva outbreak Corona di DIY, ada indikasi telah terjadi transmisi lokal.
Pasalnya, kata dia, sudah ada peningkatan cukup tinggi tren kasus positif Covid-19 di DIY. Seperti diketahui, kasus Covid-19 di DIY terus melonjak. Dari awalnya ditemukan hanya satu kasus pada pertengahan Maret, kini sudah menjadi 61 kasus. Puncak tertinggi untuk sementara ditemukan sebanyak tujuh kasus dalam sehari.
"Kalau kita melihat kurva outbreak. outberak kan punya pola tertentu. awalnya peningkatan kasusnya pelan, kemudian ada peningkatan yang eksponensial. Ketika naik pelan bisa jadi sebagian besar kasus impor, tapi ketika ada peningkatan secara eksponensial ada indikasi sudah ada transmisi lokal di populasi tersebut. Ini kita sudah melihatnya [peningkatan pesat]," kata Tim Respons Covid-19 UGM yang biasa disapa dokter Doni itu, Selasa (14/4/2020).
Menurutnya yang terpenting harus dilakuka pemerintah atau dinas terkait yakni menemukan kasus transmisi lokal tersebut, melakukan penelusuran secara ketat serta penegakan diagnosa melalui tes Covid-19 secara cepat dan memadai.
Selama ini Pemda DIY berkali-kali membantah belum ada kasus transmisi lokal di DIY. Seluruh kasus Covid-19 di wilayah ini diklaim sebagai kasus impor dari luar daerah.
"Kalau kasus positif impor menularkan kepada seseorang, maka baru dua generasi. Selain itu harus dengan kajian epidemiologi siapa menularkan ke siapa.Dinamika penularannya harus jelas," kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih, Selasa (14/4/2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hamas Bakal Umumkan Soal Keputusan Gencatan Senjata di Gaza Setelah Konsultasi
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Hingga Mei 2025, Pemerintah Salurkan Duit Ratusan Miliar Bantuan Sosial di DIY
- Anggota Polsek Imogiri Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Beruntun di Banguntapan Bantul
- Uji Coba Lantip di Jogja, Roda Empat Paling Sering Langgar Batas Kecepatan
- Wujudkan Kulonprogo Ramah Bagi Penyandang Disabilitas, Pemkab Gandeng SIGAB
- Sudah 300 Ribu Eksemplar Buku Terjual di BBW Books Jogja 2025, Masih Ada Waktu 3 Hari
Advertisement
Advertisement