Advertisement
Pengelola Wisata di Gunungkidul Kini Beralih Jadi Petani Gegara Corona
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Masa pandemi Corona di Gunungkidul berakibat adanya penutupan objek-objek wisata yang tersebar. Dampaknya, banyak para pelaku wisata yang mau tidak mau harus berhenti sementara dan beralih profesi demi terus mendapatkan rezeki, salah satunya kembali menjadi petani.
Ketua Kelompok Sadar Wosata (Pokdarwis) Geoforest Watu Payung Turun, Iwan Saputra, menuturkan penutupan sudah dilakukan sejak jauh hari. Bahkan, pihaknya berinisiatif secara mandiri untuk menutup objek wisata sebelum mendapatkan surat edaram resmi. Sebagai gantinya, para pengelola kembali ke aktivitas biasanya.
Advertisement
"Yang punya lahan maka akan kembali bertani dilahannya masing-masing, sebagian banyak memang pengelola adalah para petani," kata Iwan kepada Harianjogja.com, Rabu (15/4/2020).
Ia menuturkan pastinya dengan ditutupnya kawasan wisata tersebut akan sangat berdampak pada pemasukan para anggota pengelolanya. Sehingga, semua kembali ke aktifitas masing-masing menjadi solusi saat masa pandemi ini.
"Kami lebih mementingkan kesehatan masyarakat sekitar, kalau bicara rugi pasti rugi karena dilakukan penutupan, tapi ini cara untuk meminimalisir potensi penyeberan corona," paparnya.
Keadaan serupa juga dialami oleh para pengelola Desa Wisata Nglanggeran, Patuk. Pengurus Pokdarwis, Heru Purwanto menjelaskan sejak penutupan secara serentak pada tanggal 23 Maret lalu, banyak pengelolanya mulai mencari mata pencarian demi kelancaran ekonomi.
"Untuk mendapatkan penghasilan banyak yang kembali mengurus pertanian, perkebunan dan potensi lainnya," paparnya.
Begitupula kondisi di Telaga Jonge. Yudhi Prasetyo salah seorang pengurus obyek wisata tersebut mengungkapkan para pengelola kembali ke aktifitas masing-masing. Bagi yang memiliki sawah maka akan kembali ke sawah, namun ada beberapa pengurus harus menganggur.
"Ada sebagian teman-teman ketika obyek wisata berhenti mereka pasti nganggur, kami juga bingung bagaimana cara untuk membantu agar tetap mendapatkan penghasilan," paparnya.
Para pengelola wisata ini hanya berharap agar situasi dan kondisi pandemi Corona ini bisa segera berakhir dan kembali normal, sehingga obyek wisata bisa kembali dibuka seperti biasanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
AS Disebut-sebut Bakal Memberikan Paket Senjata ke Israel Senilai Rp16 Triliun
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Sabtu 20 April 2024
- Dibanding Tahun Lalu, Jumlah Turis dan Belanja Wisatawan Kota Jogja Kali Ini Naik Selama Libur Lebaran
- Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja
- Pansus DPRD DIY Mulai Bahas Perubahan Aturan Soal Pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur
Advertisement
Advertisement