Advertisement

Klaster WNA India Masih Misterius

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 24 April 2020 - 03:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Klaster WNA India Masih Misterius Enam orang WNA asal India yang tidak mengalami gejala Covid-19 setelah menjalani rapid test Covid-19, masih dikarantina di masjid di wilayah Depok, Sleman, Kamis (23 - 4)

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN - Dari 15 jamaah tablig WNA asal India, sembilan orang dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test. Setelah dilakukan swab, hasilnya akan diketahui positif tidaknya terkena Covid-19. Lantas bagaimana mereka bisa tertular?

Harian Jogja mewawancarai pendamping WNA India tersebut, sebut saja IS. Menurut IS, sejak tinggal di masjid Maret lalu kelima belas WNA ini tinggal di lantai dua masjid tersebut. Selama tinggal di sana, mereka tidak diperbolehkan untuk ke lantai satu. Untuk kebutuhan logistik selama tinggal, berasal dari swadaya masyarakat.

Advertisement

"Sudah satu bulan lebih [di masjid] dan selama itu mereka hanya di lantai dua dan tidak diperbolehkan turun ke lantai satu," kata IS kepada Harian Jogja, Kamis (23/4/2020).

Saat ini, kata IS, dari 15 WNA tersebut sebanyak sembilan orang masih dirawat di RSAU Harjolukito karena reaktif saat menjalani rapid test Covid-19. Sementara enam orang lainnya yang tidak mengalami gejala masih menjalani karantina di masjid tersebut. Hal ini meluruskan pemberitaaan yang menyebutkan keenamnya tengah diisolasi di Balai PMD Kalasan.

Dia menjelaskan, ke 15 WNA ini tidak ada hubungannya dengan kegiatan Ijtimak Ulama di Gowa, Makassar. Mereka tidak memiliki riwayat perjalanan ke kota tersebut. Termasuk riwayat perjalanan ke lokasi-lokasi zona merah. Seperti Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi maupun Tangerang.

"Mereka nggak ada hubungannya dengan Gowa. Mereka juga tidak ada yang ke Jabotabek," katanya.

IS juga menepis dugaaan WNA tersebut terpapar oleh pasien positif Covid-19 yang berdomisili di Dowangan, Gamping. Bahkan dia menilai tidak masuk akal jika dikaitkan dengan riwayat ustad R. Selama di masjid ini, ia tidak mengetahuinya (ada kontak WNA dengan ustad R).

"Jika mau dikaitkan dengan ustad R, waktunya sudah lebih dari masa inkubasi lho. Jika pola persebarannya [dikaitkan] saya tidak tahu, hanya buat saya tidak maksud akal saja," katanya.

Disinggung soal kondisi kesehatan para WNA selama di tinggal di masjid, IS menjelaskan tidak ada dari warga India tersebut yang mengeluh sakit. Kondisi kesehatannya baik bahkan tidak ada yang memiliki penyakit komorbid, seperti jantung, diabetes maupun penyakit pemberat lainnya.

Para WNA ini berusia antara 30-50 tahun. Kondisi kesehatan dan fisiknya selama ini dinilai baik. "Dan selama itu mereka tidak berinteraksi dengan pihak luar. Mereka tidak ada keluhan [penyakit] sama sekali," tegasnya.

Meski begitu, IS tidak berani dan tidak bisa berspekulasi dari mana dan siapa yang menulari para WNA ini. Dia juga tidak mengetahui persis. Yang dia pahami, meskipun saat dilakukan rapid test sembilan orang WNA menunjukkan gejala reaktif, belum tentu hasilnya positif Covid-19.

"Dan maaf, mereka belum dinyatakan positif Covid 19. Jadi mohon untuk tidak diberitakan kaya sudah yakin mereka positif. Maaf, Saya tidak bisa dan tidak berani berspekulaki dari mana dan siapa mereka tertular," katanya.

Menurut IS, apa yang dirasakan WNA India ini tidak jauh berbeda dengan para pengungsi, perantau yang jauh dari keluarga. Mereka merasakan duka yang dalam akibat pandemi Covid-19. Mereka tidak bisa balik, karena tidak ada sarana angkut untuk kembali ke India. Apalagi di sana menerapkan kebijakan lockdown.

"Kemungkinan mereka ingin bisa kumpul seperti biasanya tanpa ada kekhawatiran masalah Covid. Jika pulang ke rumah sepertinya jenengan juga paham seperti apa pisah dari keluarga," kata IS.

Dia berharap agar masyarakat ikut mendoakan agar para jamaah tablig tersebut selalu diberi kemudahan. "Mohon doanya agar diberi kemudahan dan jalan terbaik menurut Allah bagi mereka," pinta IS.

Diberitakan sebelumnya, dari 15 WNA India jemaah tablig yang tidak bisa balik ke negara asalnya akibat pandemi Covid-19, setelah menjalani rapid test sembilan orang dinyatakan reaktif dan enam orang lainnya negatif. Kesembilan WNA saat ini dirawat di RSAU Harjolukito sambil menunggu hasil pemeriksaan swab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit

News
| Kamis, 25 April 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement