Advertisement
Kulonprogo Tambah Satu Pasien Positif Covid-19, dari Klaster Ponpes Magetan

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO - Setelah pekan lalu dinyatakan reaktif melalui rapid test, seorang santri Pondok Pesantren Temboro Magetan asal Kapanewon Lendah dinyatakan positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dari hasil tes Swab. Kini, pasien yang bersangkutan masih dirawat di RSUD Wates.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kulonprogo Baning Rahayujati mengatakan orang yang bersangkutan ditetapkan positif pada Jumat (1/5/2020). Maka dengan demikian secara akumulasi jumlah pasien positif Covid - 19 di Kulonprogo sebanyak tiga pasien. Adapun satu pasien dinyatakan sembuh sementara dua lainnya masih dirawat di RSUD Wates, termasuk satu kasus baru dari klaster Ponpes Temboro Magetan.
Advertisement
Baning menyatakan pasien positif kasus ketiga di Kulonprogo ini dalam kondisi yang baik. Kondisi pasien positif sejak dinyatakan reaktif rapid test pada Sabtu (25/4/2020) memang baik. Sejak dinyatakan reaktif pasien yang bersangkutan langsung diisolasi di RSUD Wates. Saat ini masih ada tiga PDP dirawat di RSUD Wates yang masih menunggu hasil tes swab.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Sri Budi Utami mengatakan sebanyak 11 santri Ponpes Temboro Magetan asal Kulonprogo telah mejanlani rapid test bertahap. Dari 11 santri, dua dinyatakan reaktif. Kedua santri tersebut selanjutnya dirawat di RSUD Wates untuk menjalani tes swab.
Menurut penjelasan Baning sembilan santri yang dinyatakan non-reaktif selanjutnya akan dilakukan tes rapid kedua 10 hari kemudian. Sembilan orang santri tersebar di sejumlah Kapanewon dengan rincian Kapanewon Kalibawang satu orang, Lendah dua orang, Wates dua orang, Temon satu orang, Pengasih satu orang, Galur satu orang, dan Sentolo satu orang. "Semua sudah melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing," jelas Baning.
Sementara itu Budi menambahkan, selain 11 santri Ponpes sebanyak enam peserta Ijtima Ulama Dunia Gowa asal Kulonprogo telah tercatat. "Dari enam orang, dinyatakan reaktif melalui rapid test," jelas Budi. Maka bila melihat tindakan sebelumnya, orang yang menunjukan hasil reaktif melalui rapid test akan diisolasi di rumah sakit rujukan.
Baning menjelaskan sebaran peserta Ijtima Ulama Dunia Gowa tersebar di tiga Kapanewon. Rincinanya yakni tiga peserta dari Kapanewon Kalibawang, dua peserta dari Kapanewon Sentolo, dan satu orang dari Kapanewon Kokap.
Tidak hentinya Baning mengingatkan kepada semua warga masyarakat agar mengikuti anjuran pemerintah. "Tetap di rumah, hindari kerumunan, selalu jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun sesering mungkin dan tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan gizi seimbang, istirahat dan olahraga," tegas Baning.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kerja Sama Pemda DIY-BSSN Ditingkatkan untuk Keamanan Siber
- Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
Advertisement
Advertisement