Advertisement
PERAYAAN KELULUSAN: Siswa di Jogja Diperingatkan untuk Tidak Konvoi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pengumuman kelulusan siswa sekolah jenjang SMA/SMK di DIY digelar pada Sabtu (2/5/2020) ini, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan. Meski digelar secara daring, sekolah tetap mengantisipasi supaya siswanya tidak merayakan kelulusan yang berakibat kerumunan massa dan konvoi.
Kepala SMKN 2 Jogja, Dodot Yuliantoro mengatakan sudah memberikan surat edaran ke orang tua agar memantau anak-anaknya untuk tetap di rumah pada hari pengumuman kelulusan karena pengumuman akan dilaksanakan secara daring. "Siswa untuk tidak berkerumun yang arahnya bisa ke konvoi, cukup dengan bersyukur di rumah saja," kata Dodot pada Jumat (1/5/2020).
Advertisement
Bagian kesiswaan di sekolah juga telah berkoordinasi dengan jajaran Babinsa dan Bhabinkamtibmas wilayah setempat untuk membantu mengondisikan sekitar sekolah supaya tidak ada siswa yang nongkrong. Tim tata tertib di sekolah bersama dengan satpam juga akan mengendalikan situasi sekolah supaya tidak ada siswa yang datang ke sekolah secara bergerombol.
Dodot memastikan tidak akan ada siswanya yang konvoi atau kumpul-kumpul berkaitan dengan momen kelulusan. "Kalau ada yang melanggar, untuk siswa kelas XII yang telah dinyatakan lulus kami serahkan ke kepolisian, tapi untuk siswa kelas bawahnya, karena biasanya ada yang ikut-ikutan, akan kami panggil dengan orang tuanya untuk dibina," jelasnya.
Kepala SMAN 10 Jogja, Sri Murni menyatakan sudah meminta kepada seluruh wali kelas untuk menyampaikan ke orang tua siswa supaya para siswa tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19 di rumah sekaligus menahan diri untuk tidak merayakan kelulusan dengan konvoi.
"Pengumuman dilaksanakan secara online melalui website sekolah dan grup Whatsapp wali kelas," kata Murni.
Otoritas sekolah juga senantiasa menekankan kepada para siswa untuk lebih meningkatkan ketakwaan dan keimanan selagi Ramadan. "Hal-hal yang bersifat useless dimohon untuk ditinggalkan, semisal konvoi, coret-coret, dan lain-lain," tegasnya.
Ketimbang corte-coret seragam, Murni mengajak siswanya untuk memperbanyak kegiatan positif seperti mengumpulkan seragam sekolah layak pakai untuk didonasikan ke pihak yang membutuhkan melalui sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mahkamah Konsitusi Diminta Jelaskan Putusan Pemisahan Pemilu dan Pilkada
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Koperasi Desa Merah Putih di Sleman Akan Akuisisi Puskesmas Pembantu
- Master Plan Penataan Kawasan Alun-alun Wates Mulai Digodok
- 139 Pendaftar SPMB SMA/SMK DIY Jalur Afirmasi Sempat Didiskualifikasi, Kini Diterima Kembali Lewat 2 Skema
- Akibat Perubahan Versi E-Katalog, Pelaksanaan Rehabilitasi Jalan Kabupaten di Sleman Mundur
- Setengah Tahun, PAD Wisata Gunungkidul Baru Tercapai Rp13,8 Miliar
Advertisement
Advertisement