Advertisement
14 Kasus Positif Corona di Gunungkidul: Penularan dari Gadungsari Meluas hingga Saptosari, Paliyan, & Tanjungsari

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan Gunungkidul terus menelusuri penularan Covid-19 untuk mencegah penyebaran virus Corona yang lebih luas. Saat ini, sudah ada 14 kasus positif Covid-19 di kabupaten ini.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan pada Sabtu (2/5/2020) jumlah kasus positif di Gunungkidul bertambah lima orang, sedangkan pada Minggu (3/5/2020) bertambah satu orang. Dudah ada 14 pasien dinyatakan positif dan lima di antara mereka dinyatakan sembuh. “Pasien positif masih dirawat di rumah sakit,” kata Dewi, Minggu.
Advertisement
Menurut dia, pasien positif asal Dusun Gadungsari, Desa Wonosari, menjadi salah satu pusat penyebaran karena paling banyak tertular. “Lima kasus baru juga erat kaitannya dengan kasus Gadungsari. Bahkan lokasinya juga meluas sampai wilayah Saptosari, Tanjungsari, dan Paliyan,” katanya.
Dewi mengatakansudah ada 230 warga yang di rapid test untuk menelusuri persebaran Corona dari Gadungsari. Namun untuk penelusuran di wilayah Kecamatan Paliyan, Tanjungsari dan Saptosari, belum bisa dijabarkan. “Yang jelas sesuai prosedur. Salah satunya dengan proses wawancara dengan warga terdekat pasien positif,” katanya.
Ia mengakui kebanyakan pasien Covid-19 di Gunungkidul tidak mengalami tanda-tanda sakit atau masuk kategori orang tanpa gejala (OTG). “Semua sehat dan memang ada kontak. Tapi, saat di-rapid test menunjukan reaktif dan untuk kepastian harus melalui swab,” ungkapnya.
Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan, seperti memperbanyak aktivitas di rumah, memakai masker saat keluar rumah, jaga jarak hingga cuci tangan menggunakan sabun. “Pencegahan tidak bisa dilakukan oleh tim medis atau pemerintah, tapi elemen masyarakat harus ikut berpartispasi dengan wajib menaati protokol kesehatan mencegah corona,” katanya.
Kepala Desa Karangasem, Paliyan, Sigit Purnomo mengatakan, di wilayahnya ada satu keluarga yang diminta melakukan isolasi mandiri. Isolasi dilakukan karena ada salah anggota keluarga yang dinyatakan reaktif terhadap rapid test sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.
“Warga mendukung dan memberikan bantuan untuk mencukupi kebutuhan hidup selama isolasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Driver Ojol di Jogja Geruduk Rumah Mas-mas Pelayaran yang Diduga Lakukan Penganiayaan
- Jadi Biang Kerusuhan, Ini Tampang Mas-mas Pelayaran Saat Meminta Maaf ke Driver Ojol di Jogja
- Tagihan Listrik Penerangan Kampung Membengkak hingga Ratusan Juta, Dishub Bantul Lakukan Penertiban
- Mas-mas Pelayaran Sempat Sembunyi di Mapolsek Godean Saat Digeruduk Driver Ojol
- KPU Bantul Jamin Akurasi Hasil Pemutakhiran Data Pemilih
Advertisement
Advertisement