Advertisement
Jogja Tetulung, Cara Membantu Petani Cabai di Tengah Pandemi

Advertisement
Harianjogja.co, BANTUL—Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY melakukan gerakan Jogja Tetulung. Mereka membantu menjualkan cabai dari para petani yang mengalami kemerosotan harga di Bantul kepada masyarakat.
Koordinator Jogja Tetulung Dwi Kusnantoro mengatakan aksi menjualkan cabai dari para petani kepada masyarakat mulai dilakukan sejak pandemi Covid-19. Selain melalui Facebook, cabai juga ditawarkan melalui aplikasi Whatsapp dan media sosial lainnya.
Advertisement
“Di sini kami mencoba menjadi mediator, sekaligus menjembatani antara petani dan pembeli,” katanya di Gedung Parasamya, Bantul, Senin (15/6/2020).
Dwi mengungkapkan sejauh ini pihaknya tidak mengambil keuntungan dari petani maupun pembeli. Sebab, tujuan Jogja Tetulung adalah untuk menjembatani antara pembeli dan penjual.
Gerakan ini menawarkan cabai ke publik dengan harga Rp7.000 per kilogram dan respons masyarakat cukup baik. “Sedangkan harganya cenderung mulai stabil,” lanjutnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Bantul Sukrisna Dwi Susanta mengatakan saat ini harga cabai cenderung stabil. Data di Disdag Bantul menyebutkan harga cabai baik rawit maupun cabai besar di atas Rp7.000 per kilogram.
“Cabai merah keriting saja, saat ini sudah Rp10.700 di beberapa pasar. Jika harganya dibawah Rp7.000 mungkin harga dari petani ke tengkulak,” terangnya.
Sementara, Kepala Seksi Produksi Pertanian Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (P2KP) Bantul, R Bimo Ari Wibowo mengungkapkan saat ini Bantul belum memasuki masa panen. Diperkirakan cabai akan memasuki panen pada Juli mendatang.
“Kalau di Juli kita ada di 40 hektare. Panen puncaknya 100 ton, selama satu bulan. Sampai saat ini sejatinya stok kebutuhan kita masih mencukupi,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ditunjuk Jadi Menpora, Erick Thohir: Kita Harus Lakukan Terobosan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
- Catat Rangkaian Kegiatan Menarik Selama HUT ke-74 Pemkab Kulonprogo
Advertisement
Advertisement