Advertisement

Jogja Tetulung, Cara Membantu Petani Cabai di Tengah Pandemi

Ujang Hasanudin
Senin, 15 Juni 2020 - 22:07 WIB
Budi Cahyana
Jogja Tetulung, Cara Membantu Petani Cabai di Tengah Pandemi Seorang petani di Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Bantul, menunjukkan tanaman cabai miliknya yang mengering akibat serangan penyakit patek, Selasa (28/1/2020). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.co, BANTUL—Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY melakukan gerakan Jogja Tetulung. Mereka membantu menjualkan cabai dari para petani yang mengalami kemerosotan harga di Bantul kepada masyarakat.

Koordinator Jogja Tetulung Dwi Kusnantoro mengatakan aksi menjualkan cabai dari para petani kepada masyarakat mulai dilakukan sejak pandemi Covid-19. Selain melalui Facebook, cabai juga ditawarkan melalui aplikasi Whatsapp dan media sosial lainnya.

Advertisement

“Di sini kami mencoba menjadi mediator, sekaligus menjembatani antara petani dan pembeli,” katanya di Gedung Parasamya, Bantul, Senin (15/6/2020).

Dwi mengungkapkan sejauh ini pihaknya tidak mengambil keuntungan dari petani maupun pembeli. Sebab, tujuan Jogja Tetulung adalah untuk menjembatani antara pembeli dan penjual.

Gerakan ini menawarkan cabai ke publik dengan harga Rp7.000 per kilogram dan respons masyarakat cukup baik. “Sedangkan harganya cenderung mulai stabil,” lanjutnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Bantul Sukrisna Dwi Susanta mengatakan saat ini harga cabai cenderung stabil. Data di Disdag Bantul menyebutkan harga cabai baik rawit maupun cabai besar di atas Rp7.000 per kilogram.

“Cabai merah keriting saja, saat ini sudah Rp10.700 di beberapa pasar. Jika harganya dibawah Rp7.000 mungkin harga dari petani ke tengkulak,” terangnya.

Sementara, Kepala Seksi Produksi Pertanian Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (P2KP) Bantul, R Bimo Ari Wibowo mengungkapkan saat ini Bantul belum memasuki masa panen. Diperkirakan cabai akan memasuki panen pada Juli mendatang.

“Kalau di Juli kita ada di 40 hektare. Panen puncaknya 100 ton, selama satu bulan. Sampai saat ini sejatinya stok kebutuhan kita masih mencukupi,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Petani Jateng Terima 10 Ribu Alsintan, Pj Gubernur Jateng Optimis Produksi Pangan Meningkat

News
| Selasa, 23 April 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement