Advertisement
Heha Sky View Wakili Gunungkidul untuk Inovasi Daerah Persiapan New Normal
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Heha Sky View mewakili Gunungkidul untuk inovasi daerah penyiapan tatanan normal baru (new normal) produktif dan aman Covid-19 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri. Inovasi ini tidak lepas dari penerapan prokol kesehatan bagi pengunjung resto yang terletak di kawasan perbukitan Patuk ini.
Manajer Operasional HeHa Sky View, Aprio Rabadi, mengatakan sejak adanya pandemi Corona, usaha yang dijalankan sempat ditutup beberapa bulan. Namun sejak Senin (15/6/2020), Heha Sky View kembali buka dengan menerapkan tatanan baru sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Dengan adanya kebijakan new normal, maka kami buka kembali,” kata Rio melalui keterangan tertulis yang diterima Harian Jogja, Kamis (18/6/2020).
Advertisement
BACA JUGA: Dexamethasone Terbukti Jadi Obat Pertama Covid-19 & Banyak Dijual Murah di Apotek, Ini Harganya
Menurut dia, selain mengutamakan kebersihan lokasi, setiap pengunjung dan karyawan harus mematuhi sejumlah peraturan, seperti kewajiban menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun serta melalui pengecekan suhu tubuh. Selain itu, setiap pengunjung juga dibuat jarak sekitar 1,5-2 meter yang disesuaikan dengan prinsip phisycal distancing. “Protokol kesehatan jadi watu kewajiban. Jadi, jangan heran jika di setiap sudut banyak ditemukan fasilitas cuci tangan dengan sabun serta hand sanitizer,” ungkapnya.
Rio menambahkan berkat penerapan protokol kesehatan ini, Heha Sky View terpilih sebagai wakil Gunungkidul untuk mengikuti lomba inovasi daerah penyiapan tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri. “Kami terpilih untuk mewakili kategori restoran. Untuk lomba ini sudah kami siapkan bersama-sama dengan dinas komunikasi dan informatika,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan jawatannya terus melakukan persiapan untuk membuka destinasi wisata di era normal baru. Sebelum adanya pembukaan objek, ada beberapa tahapan yang dilalui mulai dari penyusunan tata laksana kepariwisataan, simulasi, sosialisasi hingga ujicoba.
“Semua tahapan ini harus dijalankan. Yang jelas, nantinya pelaksanaan juga berbeda karena selama pandemi jumlah pengunjung dan jam operasional akan dibatasi,” kata Asti.
Menurut dia, penyiapan pariwisata di era normal baru akan mengacu pada protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Di destinasi wisata harus disediakan fasilitas cuci tangan, kewajiban memakai masker hingga jaga jarak sesuai dengan yang tertuang dalam protokol kesehatan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pengusaha Solo, Rudy Indijarto, Halalbihalal Bareng Puluhan Anak Yatim Piatu
- Berkat Sop Duren, Musrenbang Kelurahan Sine Sragen Kini Lebih Tepat Sasaran
- Gita Pertiwi: Perlu Segera Ada Perwali Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Solo
- Punya Gelar Profesor, Sonny Eli Zaluchu Selesaikan Doktor di UKSW Salatiga
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Mengalami Era Baru Koneksi Internet dengan Izzi Life dari Life Media
- Digugat Vendor Snack Pelantikan KPPS yang Sempat Viral, Ini Tanggapan KPU Sleman
- PPP Incar Posisi Calon Wakil Wali Kota Jogja
- Calon Perseorangan Pilkada DIY 2024 Harus Mengantongi Ini
- BKK DANAIS 2024: Rp29,4 Miliar Digulirkan untuk Padat Karya 160 Kalurahan di DIY
Advertisement
Advertisement