Selama Pandemi Corona, Permintaan Kopi Suroloyo Anjlok
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pandemi Covid-19 turut berdampak pada perekonomian petani kopi suroloyo di Dusun Keceme, Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh. Gara-gara pandemi ini, permintaan kopi andalan petani di Pegunungan Menoreh ini, baik yang sudah diolah maupun masih dalam bentuk biji turun signifikan.
"Penurunannya cukup tinggi. Sebelum pandemi biasanya kami bisa menyuplai minimal 50 kilogram kopi suroloyo baik robusta maupun arabika ke berbagai kedai kopi di DIY dan sekitarnya, dan untuk saat ini bisa memasok 10 kilogram saja sudah bagus," ujar Windarno, salah satu petani kopi suroloyo, Minggu (21/6/2020).
Advertisement
Windarno biasa menjual kopi biji ke luar Kulonprogo. Kisaran harga untuk jenis robusta mencapai Rp150.000 per kilogram, untuk arabika Rp260.000 per kilogram. Dengan harga itu, dia bisa mengantongi minimal Rp10 juta dalam sebulan. Namun sekarang nominal itu sulit dicapai.
Selain bertani kopi, Windarno juga membuka kedai dengan menu utama kopi suroloyo. Kedai yang berlokasi di kawasan objek wisata Puncak Suroloyo, Kapanewon Samigaluh ini cukup ramai dikunjungi wisatawan, terlebih saat memasuki akhir pekan dan musim liburan. Dalam sehari ia bisa menjual ratusan cangkir kopi dengan kisaran harga Rp12.000.
"Tetapi sama dengan permintaan kopi, kedai saya saat ini sepi kunjungan, apalagi di awal pandemi. Sekarang sudah ada wisatawan yang datang, tetapi belum seramai dulu," katanya. Windarno berharap pandemi bisa segera berakhir sehingga perekonomiannya dari bertani dan mengelola kedai kopi bisa bangkit lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
Advertisement
Advertisement