Advertisement
Belasan Ribu Data Penerima Bansos di Bantul Eror, Dukuh Resah

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sejumlah kepala dusun (dukuh) di Bantul resah karena penyaluran bantuan sosial (bansos) yang tidak merata. Penyebabnya, mereka adalah orang pertama yang berhadapan dengan warga penerima bansos.
Ketua Paguyuban Dukuh (Pandu) Bantul Sulistya Atmaja mengatakan para dukuh ini hanya bisa menjalin komunikasi dengan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Bantul untuk penyelesaian masalah ini.
Advertisement
Dari komunikasi tersebut, ada 17.200 data exclusion error dari 71 desa di Bantul. Jumlah tersebut, diyakini oleh Sulistya akan bertambah, karena masih ada empat desa yang belum mengajukan.
BACA JUGA: Mulai Rabu, Dua Pantai di Gunungkidul Sudah Dibuka untuk Umum
“Nantinya kami ada rencana ketemu dengan bupati untuk menyampaikan hal ini,” lanjutnya.
Pandu dan Apdesi sebenarnya telah bertemu dengan Bupati Suharsono di ruang kerjanya pada Selasa (23/6/2020). Dari pertemuan tersebut, ada keinginan dari Bupati Suharsono menerbitkan Peraturan Bupati (Perbub) terkait skema bantuan bagi warga yang tercecer itu.
“Harapan kami nantinya bantuan ini bisa diambilkan dari APBD Kabupaten dan Provinsi,” harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Perpres No.79 Tahun 2025, Tidak Hanya Soal Kenaikan Gaji
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement