Advertisement
Dua Hari, Enam Kali Gempa Guguran Terjadi di Gunung Merapi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Dalam dua hari, Gunung Merapi tercatat mengalami enam kali gempa guguran.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi mengalami enam kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Selasa (23/6) mulai pukul 00.00-24.00 WIB.
Advertisement
Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Rabu (24/6/2020), menyebutkan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat tiga kali gempa tektonik, enam gempa embusan, satu kali gempa frekuensi rendah, dan tiga gempa fase banyak.
Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi berintensitas tipis, sedang hingga tebal dengan ketinggian 75 meter di atas puncak.
Pada periode pengamatan sejak Selasa (23/6/2020) pukul 00.00 WIB hingga Rabu (24/6/2020) pukul 06.00 WIB, BPPTKG tidak mencatat adanya guguran lava yang keluar dari Gunung Merapi.
Sebelumnya gunung yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah itu mengalami letusan eksplosif sebanyak dua kali pada Minggu (21/6/2020) pagi.
BPPTKG menyebutkan letusan Gunung Merapi pertama terjadi pada pukul 09.13 WIB dan letusan kedua terjadi pada 09.27 WIB. Kedua erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm, durasi 328 detik dan 100 detik dengan tinggi kolom erupsi mencapai ± 6.000 meter dari puncak.
BACA JUGA: Dituduh Menghina Megawati, 7 Akun Twitter Dipolisikan PDIP Kota Jogja
Hingga saat ini, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
Advertisement
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai meletusnya Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG, demikian Hanik Humaida.
Advertisement
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Asosiasi Petani Tembakau Dukung Pemimpin yang Pro Petani Tembakau di Pilpres 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kota Jogja Berkomitmen Tekan TB di Rentang Tahun 2020-2024
- Sudah 2 Bulan Tak Ada SIM Keliling di Bantul, Ternyata Ini Penyebabnya
- Mandek Dua Bulan, Polres Bantul: SIM Keliling Mungkin Bisa Dimulai Lagi Pekan Depan
- PPDB DIY 2022 Berakhir, Cek SMA/SMK Negeri yang Masih Ada Kursi Kosong!
- Kelas Khusus Olahraga di Bantul: Fasilitasi Aneka Sport, dari Atletik hingga Surfing
Advertisement
Advertisement
Advertisement