Advertisement
Hasil Panen Bawang Merah di Nawungan, Imogiri Capai 1.140 Ton
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sebagian petani di Dusun Nawungan I dan Nawungan II, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, saat ini memasuki panen raya bawang merah. Total lahan yang dipanen mencapai 95 hektare dengan hasil rata-rata 12 ton per hektare atau 1.140 ton secara keseluruhan.
Ketua Kelompok Tani Lestari Mulyo Nawungan, Juwari, mengatakan ada 350 hektare lahan pertanian di Nawungan, namun yang ditanami bawang merah hanya 95 hektare. Sisanya ditanami komoditas lain. Panen bawang merah berbarengan karena masa tanam dilakukan secara serentak dalam 10 hari pada masa tanam. "Rata-rata per hektare menghasilkan 12 ton," kata Jawari, saat panen raya yang dihadiri Bupati Bantul Suharsono dan sejumlah anggota DPRD Bantul, Jumat (3/7/2020)
Advertisement
Harga jual bawang merah kali ini diakui Juwari cukup menguntungkan karena di pasaran dihargai Rp25.000 hingga Rp30.000 per kiligram. Harga ini jauh di atas harga break event poin (BEP) atau harga balik modal petani yang berada di angka Rp9.700 per kilogram.
Juwari mengklaim bawang merah yang dihasilkan dari Nawungan memiliki keunggulan dibanding bawang dari tempat lain, di antaranya hampir 90% tanaman bawang merah hanya menggunakan pupuk organik seperti kotoran sapi, kambing, dan tetes tebu, hingga rendaman serabut kelapa.
Tidak heran umbi bawang yang dihasilkan ukurannya lebih besar, warna merah mengilat, lebih keras, dan hasilnya lebih banyak. Jika biasanya per hektare menghasilkan delapan sampai 10 ton bawang dengan pupuk kimia, maka dengan pupuk organik bisa menghasilkan sekitar 12 ton.
Hanya, kendala utama yakni ketersediaan pupuk kandang di Nawungan yang terbatas atau tidak sebanding dengan luasan lahan bawang merah. Ia mengatakan kebutuhan pupuk kandang tiap 1.000 meter persegi mencapai dua hingga tiga ton.
Untuk memenuhi kebutuhan pupuk kandang, petani harus mendatangkan dari luar daerah. "Kami berharap dalam masa tanam Agustus nanti ada bantuan pupuk organik dari Pemkab," ujar Juwari. Untuk air irigasi yang sebelumnya sempat menjadi kendala karena Nawungan berada di wilayah perbukitan, saat ini sudah teratasi dengan adanya 517 embung dan sumur di sekitar lahan.
Bupati Bantul, Suharaono, mengatakan Pemkab terus berupaya membantu petani termasuk petani bawang merah di Nawungan. Bupati meminta Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul untuk mengalokasikan anggaran kebutuhan pupuk dan air untuk petani bawang merah.
Suharsono juga menjamin harga bawang merah tetap stabil. Bahkan jika harga anjlok saat panen raya Pemkab siap membelinya. “Bukan hanya bawang merah, produk pertanian lainnya juga kami beli. Saya tidak ingin mendengar ada petani Bantul merugi," ucap Suharsono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pria Asal Kebumen Dibebaskan Usai Pukuli Orang di Jogja, Ini Penjelasan Polisi
- Atalanta Ingin ke Semifinal Liga Europa, Liverpool Berharap Keajaiban
- Sukses Megawati dkk Bikin Olahraga Voli Indonesia Bergairah Setahun Terakhir
- Puluhan Ribu Orang Kunjungi Ngawi saat Lebaran, Ini Tempat Wisata Tervaforit
Berita Pilihan
Advertisement
Bawa Sabu-Sabu 5 Kg dan Ribuan Pil Ekstasi, Penumpang Pesawat Diamankan Petugas Bandara Soetta
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Beli Tiket Kereta Bandara YIA Lewat Online Lebih Mudah, Begini Caranya
- Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo Hari Ini Kamis 18 April 2024
- Jadwal Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu, Kami 18 April 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Keberangkatan dari Stasiun Tugu, Kamis 18 April 2024
- Jadwal KRL Solo Jogja dari Palur Kamis 18 April 2024, Paling Pagi Pukul 04.55 WIB
Advertisement
Advertisement