Advertisement

Hasil Panen Bawang Merah di Nawungan, Imogiri Capai 1.140 Ton

Ujang Hasanudin
Jum'at, 03 Juli 2020 - 22:37 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Hasil Panen Bawang Merah di Nawungan, Imogiri Capai 1.140 Ton Bupati Bantul Suharsono (ketiga dari kiri) saat menghadiri panen raya bawang merah di Dusun Nawungan, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Jumat (3/7/2020). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Sebagian petani di Dusun Nawungan I dan Nawungan II, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, saat ini memasuki panen raya bawang merah. Total lahan yang dipanen mencapai 95 hektare dengan hasil rata-rata 12 ton per hektare atau 1.140 ton secara keseluruhan.

Ketua Kelompok Tani Lestari Mulyo Nawungan, Juwari, mengatakan ada 350 hektare lahan pertanian di Nawungan, namun yang ditanami bawang merah hanya 95 hektare. Sisanya ditanami komoditas lain. Panen bawang merah berbarengan karena masa tanam dilakukan secara serentak dalam 10 hari pada masa tanam. "Rata-rata per hektare menghasilkan 12 ton," kata Jawari, saat panen raya yang dihadiri Bupati Bantul Suharsono dan sejumlah anggota DPRD Bantul, Jumat (3/7/2020)

Advertisement

Harga jual bawang merah kali ini diakui Juwari cukup menguntungkan karena di pasaran dihargai Rp25.000 hingga Rp30.000 per kiligram. Harga ini jauh di atas harga break event poin (BEP) atau harga balik modal petani yang berada di angka Rp9.700 per kilogram.

Juwari mengklaim bawang merah yang dihasilkan dari Nawungan memiliki keunggulan dibanding bawang dari tempat lain, di antaranya hampir 90% tanaman bawang merah hanya menggunakan pupuk organik seperti kotoran sapi, kambing, dan tetes tebu, hingga rendaman serabut kelapa.

Tidak heran umbi bawang yang dihasilkan ukurannya lebih besar, warna merah mengilat, lebih keras, dan hasilnya lebih banyak. Jika biasanya per hektare menghasilkan delapan sampai 10 ton bawang dengan pupuk kimia, maka dengan pupuk organik bisa menghasilkan sekitar 12 ton.

Hanya, kendala utama yakni ketersediaan pupuk kandang di Nawungan yang terbatas atau tidak sebanding dengan luasan lahan bawang merah. Ia mengatakan kebutuhan pupuk kandang tiap 1.000 meter persegi mencapai dua hingga tiga ton.

Untuk memenuhi kebutuhan pupuk kandang, petani harus mendatangkan dari luar daerah. "Kami berharap dalam masa tanam Agustus nanti ada bantuan pupuk organik dari Pemkab," ujar Juwari. Untuk air irigasi yang sebelumnya sempat menjadi kendala karena Nawungan berada di wilayah perbukitan, saat ini sudah teratasi dengan adanya 517 embung dan sumur di sekitar lahan.

Bupati Bantul, Suharaono, mengatakan Pemkab terus berupaya membantu petani termasuk petani bawang merah di Nawungan. Bupati meminta Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul untuk mengalokasikan anggaran kebutuhan pupuk dan air untuk petani bawang merah.

Suharsono juga menjamin harga bawang merah tetap stabil. Bahkan jika harga anjlok saat panen raya Pemkab siap membelinya. “Bukan hanya bawang merah, produk pertanian lainnya juga kami beli. Saya tidak ingin mendengar ada petani Bantul merugi," ucap Suharsono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement