Advertisement

Pegowes Diingatkan Tak Memforsir Diri dan Sadar Kemampuan

Lajeng Padmaratri
Sabtu, 04 Juli 2020 - 13:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pegowes Diingatkan Tak Memforsir Diri dan Sadar Kemampuan Ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMANĀ - Momen akhir pekan bagi masyarakat Sleman sering dimanfaatkan untuk berolahraga sebagai sarana rekreasi. Untuk meminimalisir risiko pegowes atau pesepeda yang berjatuhan karena kelelahan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Sleman meminta warga yang berolahraga perlu mengingat kemampuan masing-masing.

Kepala Dispora Kabupaten Sleman, Agung Armawanto mengingatkan pesepeda di Sleman jangan sampai memaksakan diri. Menurutnya, pesepeda perlu menyadari kemampuan diri sendiri jika ingin menempuh suatu rute. Jika rute itu jauh atau menanjak, maka perlu dipertimbangkan kembali apakah sesuai dengan kemampuan atau tidak.

Advertisement

"Bagi pesepeda dimohon untuk memperhatikan kemampuan masing-masing. Sehingga ketika ada tantangan, jangan langsung berani. Harus diukur, kalau umur sekian, ya tanjakannya dan jaraknya berbeda. Menyadari catatan diri itu penting, apa penyakitnya, kelemahannya," kata Agung pada Sabtu (4/7/2020).

Ia memahami akhir-akhir ini warga Sleman tengah gemar melakukan olahraga bersepeda meskipun masih di tengah pandemi Covid-19. Sejumlah ruas jalan di Sleman mulai dari jalan raya hingga pedesaan sering dilalui pegowes.

Agung menegaskan bagi pegowes untuk tetap taat protokol kesehatan dengan menjaga jarak. Hal itu diperlukan supaya pegowes tidak perlu mengenakan masker agar asupan oksigennya terpenuhi.

"Gowes itu olahraga yang butuh banyak oksigen. Jangan dipaksakan ditutup masker, karena asupan oksigennya jadi kurang. Untuk itu harus ada jarak tertentu, sehingga penyebaran droplet bisa diminimalisir," jelas dia.

Lebih lanjut, selain memperhitungkan kemampuan diri sendiri saat gowes, keamanan berlalu lintas juga perlu diperhatikan. Ia mengakui di Sleman ruang bagi pesepeda di jalan raya belum tersedia secara khusus. Toleransi antar pengguna jalan masih perlu ditingkatkan supaya bisa meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas antara pegowes dan pengguna jalan lainnya.

"Bagi pengguna jalan itu harus punya toleransi satu sama lain. Perlu edukasi untuk jangan abai ketika di jalan raya," tambahnya.

Sebelumnya, pakar kedokteran olahraga UGM, dr. Zaenal Muttaqien menuturkan masyarakat yang ingin berolahraga tetap harus memperhatikan sejumlah hal supaya tercapai kebugaran dan dapat meningkatkan kemampuan aerobik. "Olahraga pada prinsipnya menjamin oksigen masuk ke tubuh, mendistribusikan oksigen itu ke seluruh tubuh, lalu untuk pergerakan otot," kata Zaenal.

Dosen FKKMK UGM ini juga tidak menyarankan penggunaan masker saat olahraga, melainkan menekankan prinsip jaga jarak. "Ketika olahraga kebutuhan oksigen meningkat. Kalau dihalangi [dengan masker] maka semakin defisit. Tidak terhalang saja bisa megap-megap," kata dia.

Ia berpesan bagi masyarakat apapun olahraga yang dipilih untuk bisa mengonsumsi air minum 30 menit sebelum olahraga. "Oksigen akan sampai ke darah, maka butuh air," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement