Advertisement

Penjualan Ikan Budi Daya Air Tawar di Bantul Masih Lesu

Ujang Hasanudin
Senin, 06 Juli 2020 - 08:37 WIB
Sunartono
Penjualan Ikan Budi Daya Air Tawar di Bantul Masih Lesu Ilustrasi panen ikan nila. - Ist/dok

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Sudah lebih dari tiga bulan penjualan ikan budi daya air tawar di Bantul masih lesu karena adanya pandemi Coronavirus Disease atau Covid-19. Pemkab diharapkan ikut membantu mendongkrak penjualan ikan untuk menyelamatkan peternak atau pembudidaya ikan.

Kondisi lesunya penjualan ikan budi daya air tawar ini diungkapkan oleh Ketua Sekolah Lapang Mina Tegalijo, Sumberan, Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Anwar Ariyanto. Sekolah Lapang Mina Tegalijo adalah salah satu kelompok pembudidaya ikan air tawar yang memanfaatkan lahan kas desa untuk usaha.

Advertisement

BACA JUGA : Nila Larasati dari Klaten Jadi Primadona Petani Ikan Tanah Air

Jenis ikan yang dibudidayakan dan dijual di antaranya adalah lele, nila, tombro, hingga bawal. “Sebelum adanya Corona, minimal kami bisa menjual 1,5 sampai 2 kuintal ikan. Sekarang kami kesulitan menjual ikan. Paling laku puluhan kilogram,” kata Anwar di lokasi Sekolah Lapang Mina Tegalijo, Sabtu (4/7/2020).

Anwar mengatakan para pelanggan yang biasanya membeli ikan seperti pedagang ikan di pasar, pemilik restoran dan warung makan memilih berhenti sementara karena tutup. Walaupun sudah ada yang buka beberapa, namun mengurangi jumlah pembelian.

Menurut dia, kondisi penurunan penjualan ikan ini sudah terasa sejak Maret lalu atau sejak pertama kali kasus Covid-19 diumumkan. Kondisi semakin parah saat Ramadan beberapa waktu lalu hampir tidak ada pembeli ikan ditempatnya. Akibatnya puluhan anggota kelompok yang tergabung dalam Sekolah Lapang Mina Tegalijo terpaksa membelinya untuk biaya modal.

Ia berharap pasar, restoran dan warung kakan kembali buka untuk menggeliatkan ekonomi termasuk di sekotor peikanan budidaya air tawar. “Semoga pandemi segera usai sehingga penjualan ikan kembali normal,” ujar Anwar.

Kepala Bidang Perikanan dan Kelautan Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DP2KP) Bantul, Istriyani mengatakan sektor perikanan merupakan salah satu yang terdampak pada pandemi Covid-19 ini sehingga penjualan ikan lesu hampir merata di Bantul. namun demikian pihaknya melihat saat ini mulai ada peningkatan sedikit seiring sudah dibukanya secara bertahap pusat-pusat perekonomian dan wisata.

BACA JUGA : Lalu Lintas Benih Ikan di DIY Meningkat Tajam

 “Solusinya sekarang pembudidaya ikan mulai melayani penjualan eceran untuk warga dan warung makan skala kecil yang sudah buka. Kalau kulakan kan ada yang mingguan atau bulanan,” kata dia.

Bupati Bantul Suharsono saat meninjau Sekolah Lapang Mina Tegalijo mengapresiasi karena budidaya ikan air tawar di lokasi tersebut masih bertahahan dan melayani meski pembeli eceran. Ia mengajak masyarakat Bantul untuk banyak mengkonsumsi ikan dan membeli ikan dari pembudidaya langsung,

“Yang mau beli ikan bisa ke sini [pembudidaya ikan] dari pada di supermarket. Harapannya biar bisa mengurangi beban hidup masyarakat di tengah pandemi ini,” ucap dia.

Pihaknya juga sudah membuka pusat-pusat perekonomian untuk menggeliatkan kembali ekonomi masyarakat dengan catatan harus memperhatikan protokol kesehatan karena masih pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Alasan Kepolisian Hentikan Penyidikan Kasus Aiman Witjaksono

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement