Advertisement
Dana dari Pusat Turun, Pasar Munggi Segera Dibangun Tahun Ini

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul memastikan Pasar Munggi di Kapanewon Semanu dibangun di tahun ini dengan menggunakan dana Tugas Pembantuan (TP) dari Kementerian Perdagangan. Meski demikian, sebelum pembangunan terlaksana harus dilakukan perubahan rancangan anggaran belanja (RAB) sesuai dengan bantuan yang diberikan.
Kepala Disperindag Gunungkidul, Johan Eko Sudarto, mengatakan jajarannya lega karena sudah ada kepastian berkaitan dengan dana TP dari Kemendag. Hasil dari koordinasi melalui video konferensi Pemkab Gunungkidul dipastikan menerima bantuan yang rencananya digunakan untuk membangun Pasar Munggi.
Advertisement
Meski demikian, kata Johan, ada perubahan RAB karena bantuan yang diberikan tidak sesuai dengan rencana awal. Pada saat pengajuan Disperindag mengajukan alokasi dana TP sebesar Rp6,9 miliar. Hanya, anggaran yang disetujui hanya Rp3 miliar. Dia menduga kebijakan ini erat kaitannya dengan pandemi Corona sehingga ada pemangkasan anggaran yang dialihkan untuk penanggulangan Covid-19. “Berapapun kami terima karena dana itu untuk realisasi pembangunan Pasar Munggi,” kata Johan, Senin (6/7/2020).
Menurut dia, pembangunan ini merupakan komitmen dari Pemkab untuk merevitalisasi pasar tradisonal yang sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu. Khusus untuk Pasar Munggi, Johan mengakui jajarannya fokus terhadap dana yang ada sehingga pembangunan bisa direalisasikan. “Tahun ini kami bangun dulu. Untuk 2021 jika memungkinkan kami ajukan program untuk melanjutkan pembangunan sesuai dengan rencana awal,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Kepala Bidang Pasar Disperindag Gunungkidul, Ari Setiawan. Menurut dia, jajarannya masih menunggu secara resmi tentang dana yang dicairkan untuk pembanguanan Pasar Munggi. “Informasi besaran anggaran sudah ada, tetapi kami butuh surat resminya sehingga bisa dijadikan acuan,” katanya.
Ari mengungkapkan penyesuai RAB sangat dibutuhkan karena disesuai anggaran yang ada. “Ada perubahan perencanaan karena anggaran yang diajukan dengan realisasikan berbeda,” katanya. Untuk proses pembangunan, Ari mengakui sudah membuat pasar darurat yang digunakan untuk menampung pedagang selama Pasar Munggi dibangun. “Pasar darurat digunakan selama dua tahun,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

TNI Sterilkan Lokasi Ledakan Amunisi di Garut dari Masyarakat Sipil
Advertisement

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya
Advertisement
Berita Populer
- Cerita Guru Honorer di Sleman Korban Mafia Tanah, 12 Tahun Perjuangkan Sertifikat Tak Kunjung Dapat
- Kementerian Pekerjaan Umum Mengecek Persiapan Taman Siswa Jadi Sekolah Rakyat
- Belum Ada Sekolah Rakyat di Kulonprogo, Dinsos PPA Tetap Fasilitasi Masyarakat yang Ingin Daftar
- Beberapa Kerusakan Ditemukan di Stadion Maguwoharjo Seusai Event Komunitas Motor
- Lima Narapidana di DIY Dapat Remisi Khusus Waisak
Advertisement