Advertisement
Kesehatan Hewan Kurban di DIY Dipastikan Terpantau
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Menjelang pelaksanaan Iduladha dan penyembelihan hewan kurban, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY memastikan ternak yang masuk ke DIY telah terpantau kesehatannya. Untuk pelaksanaan pemotongan, masyarakat diimbau optimalkan rumah potong hewan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Arofah Noor Indriani, menjelaskan semua hewan yang masuk ke DIY dari berbagai wilayah telah disertai Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). “Sudah lengkap, pemiliknya siapa, berat, Riwayat Kesehatan, ditandatangani dinas yang melepas ternak, baru kami cek di lalu lintas ternak,” ujarnya, Jumat (10/7/2020).
Selama menunggu masa pemotongan, pihaknya mengerahkan petugas medis dan paramedis di masing-masing wilayah untuk memantau Kesehatan hewan. Tahun ini pihaknya tidak dibantu mahasiswa seperti tahun-tahun sebelumnya karena mahasiswa masih kuliah daring. “Kabupaten dan Kota yang melaksanakan, provinsi mengkoordinir,” kata dia.
Baca juga: Jumlah Penerima dan Besaran Duit Bantuan Corona di Kota Jogja Bakal Dipangkas
Advertisement
Pemantauan Kesehatan juga dilakukan pada hewan kurban milik Presiden Joko Widodo. Untuk memantau hewan ini pihaknya bekerja sama dengan Balai Besar Veterinier, dengan standar penanganan aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).
Selain memastikan Kesehatan hewan terpenuhi, ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kenyamanan hewan dengan memandikan, mencukupi kebutuhan makan dan minum hewan sebelum dipotong. Hal ini mengingat hewan yang dikurbankan merupakan bentuk keikhlasan dari pemilik untuk menghadap Tuhan Yang Maha Esa, sehingga perlu dimuliakan.
Untuk ketersediaan hewan kurban pihaknya memastikan masih sangat mencukupi. Kendati tidak menyebutkan jumlahnya, ia menuturkan stok hewan kurban baik sapi, kambing maupun domba saat ini masih sekitar tiga kali lebih banyak disbanding target yang dipotong tahun lalu.
Baca juga: Culik & Siksa Terduga Pencuri Motor, 5 Warga Sleman Ini Diringkus Polisi
Kemudian untuk pelaksanaan penyembelihan hewan, ia berharap masyarakat bisa mengoptimalkan rumah pemotongan hewan sehingga tidak perlu menggelar penyembelihan di tengah masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan. “Jika ada yang memotong di masjid harus koordinasi dengan Gugus Tugas di daerah,” ungkapnya.
Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan terkait penyembelihan, Kementerian Agama sudah mengatur. “Gugus Tugas Penanganan Covid-19 perannya bagaimana agar protokol Kesehatan diterapkan, tidak menimbulkan kerumunan,” ujarnya.
Masyarakat kata dia, perlu memperhatikan mulai dari proses penyembelihan, pemotongan daging hingga pembagian agar tidak menimbulkan kerumunan. “Yang kelola pakai masker, jangan sampai bersin di atas daging, yang memotong secukupnya saja. Yang mengiris daging biasanya banyak, perlu di atur sedemikian rupa,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
Advertisement
Advertisement