Advertisement

Bermaksud Operasi Lepas Pen, Remaja Bantul Ketahuan Positif Covid-19

Ujang Hasanudin
Senin, 13 Juli 2020 - 11:47 WIB
Budi Cahyana
 Bermaksud Operasi Lepas Pen, Remaja Bantul Ketahuan Positif Covid-19 Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Seorang remaja laki-laki asal Kecamatan Dlingo, Bantul, dinyatakan positif terinfeksi Coronavirus Disease atau Covid-19. Remaja 16 tahun itu dinyatakan positif pada Jumat (10/7/2020) lalu dan menjadi kasus positif ke 101 menurut penomoran Pemkab Bantul. Pasien tersebut masuk kategori orang tanpa gejala (OTG) yang diketahui positif saat akan menjalani operasi.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penularan Infeksi Covid-19 Bantul masih terus menelusuri kontak erat yang menyebabkan tertularnya pasien tersebut. “Itu tidak masuk dalam klaster,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penularan Infeksi Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso, Senin (13/7/2020)

Advertisement

BACA JUGA: Nekat Pulang ke Madura, Warga di Bantul yang Positif Covid-19 Mengaku Bisa Sembuh Tanpa Dirawat

Sri Wahyu mengatakan penelusuran juga dilakukan terhadap keluarga dan orang yang menjalin kontak erat dengan pasien tersebut setelah pasien itu dinyatakan terkonfirmasi positif berdasarkan hasil tes swab. Orang yang berkontak erat akan langsung dilakukan tes swab untuk memastikan ada infeksi Corona atau tidak.

Menurut dia, pasien remaja 16 tahun itu masuk dalam kategori OTG yang diketahui positif Covid-19 setelah yang bersangkutan hendak menjalani operasi pelepasan pen di kakinya di rumah sakit umum PKU Muhammadiyah Bantul.

BACA JUGA: Anggota DPRD Jawa Tengah Meninggal karena Covid-19, Sempat Bagikan Hand Sanitizer & Brosur Pencegahan Corona

Sebelum menjalani operasi pasien tersebut harus menjalani tes cepat melali rapid diagnostic test yang sudah menjadi prosedur di rumah sakit tersebut. “Hasilnya reaktif. Lalu di swab, ternyata positif,” kata Sri Wahyu.

Manajer Pemasaran RS PKU Muhammadiyah Bantul Wahyu Priyono membenarkan adanya pasien positif Covd-19 diketahui saat akan menjalani operasi pelepasan pen karena patah kaki. Ia menyatakan prosesdur sebelum tindakan medis seperti operasi dan persalinan di RS PKU Muhamamdiyah Bantul memang mengharuskan adanya screening Covid.

“Iya. Prsedurnya rapid test sebelum operasi. Terus terdeteksi hasil rapid-nya [reaktif],” kata Wahyu.

Sejauh ini adanya pasien positif yang terdeteksi saat akan menjalani operasi tersebut tidak berpengaruh terhadap layanan medis rumah sakit karena screening Covid sudah sesuai prosedur dan petugas medis juga sudah mengenakan alat pelindung diri (APD).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement