Advertisement
Pengguna Narkoba di DIY Terbanyak Kelima di Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jumlah pengguna narkotika di DIY menempati peringkat kelima se-Indonesia. Angka tersebut berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh LIPI dan BNN pada 2019 lalu.
“Pengguna narkoba di wilayah DIY menduduki peringkat lima se-Indonesia. Tentunya ini memperhatikan dan kami berupaya untuk menghilangkan hal tersebut,” ujar Kepala BNNP DIY, Brigjen Pol I Wayan Sugiri, Rabu (15/7/2020).
Advertisement
Maraknya penggunaan narkoba di DIY karena provinsi ini memiliki berbagai macam penduduk yang berasal dari berbagai macam daerah, seperti pelajar yang sedang studi di Jogja.
“Di lingkungan kampus atau sekolah kami aktif melakukan pembinaan dan pencegahan agar mahasiswa maupun pelajar tidak terjerembab dalam dunia narkoba,” kata dia.
Brigjen Pol I Wayan Sugiri menaruh perhatian tersendiri kepada mahasiswa baru dan pelajar yang baru masuk. Pasalnya, mereka sudah menjadi sasaran bandar atau pengedar narkoba.
“Mahasiswa maupun pelajar yang baru masuk setiap saat dipantau oleh para sindikat untuk bisa mengonsumsi narkoba,” imbuhnya.
Instansinya juga menemukan narkoba jenis baru yang beredar di wilayah DIY, yaitu tembakau gorila sintetis. Peredaran tembakau gorila di wilayah DIY tidak bisa dianggap enteng.
“DIY kan kita terbuka dari mana saja bisa masuk, jadi perlu sinergi yang luar biasa antara polisi dan TNI. Mereka siap membantu kita untuk membantu pemberantasan narkoba,” kata dia.
Banyak ditemukan peredaran narkoba melalui Instagram dan Facebook.
“Kami juga memantau itu. Pada akhirnya meskipun transaksinya lewat media sosial akhirnya mereka akan secara tatap muka bertemu di suatu tempat [cash on delivery]. Kami juga punya informan yang selalu menginformasikan kepada kami,” ucapnya.
Kapolresta Jogja Kombes Pol Sudjarwoko yang pernah menjabat Direktur Reserse Narkoba Polda Bali sebelum bertugas di Polda NTB, mengakui sudah memetakan Jogja wilayah peredaran narkoba.
“Sebelum di Polda NTB saya kan jadi Direktur Reserse Narkoba Polda Bali. Nah, ada salah satu tersangka yang saya tangkap membeli barang haram tersebut dari wilayah Jogja. Namun, untuk diler boleh saya katakan minim. Karena mereka biasanya hanya melintas di Jogja dan menjual barang haram ke wilayah Jawa tengah seperti Semarang karena pangsa pasarnya lebih luas,” terang Sudjarwoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement