Advertisement

Promo Desember

Sultan Minta Hanung Bramantyo Lebih Baik Bikin Film Drama Atau Humor

Newswire
Kamis, 16 Juli 2020 - 18:17 WIB
Bhekti Suryani
Sultan Minta Hanung Bramantyo Lebih Baik Bikin Film Drama Atau Humor Sri Sultan HB X - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Kebijakan tanggap darurat di DIY akibat pandemi Covid-19 ikut menyebabkan industri perfilman terganggu.

Sutradara Hanung Brahmantyo menghadap Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (16/7/2020). Hanung hadir bersama sejumlah pekerja seni dan sineas Yogyakarta, termasuk Anang Batas.

Advertisement

Berdialog sekitar dua jam, Hanung bercerita pada Sultan tentang dampak pandemi COVID-19 pada para seniman, termasuk para sineas di DIY. Ketakutan akan penularan COVID-19 membuat produksi perfilman yang berlatar belakang DIY pun akhirnya berhenti.

Ada lima film yang proses syutingnya di DIY akhirnya tertunda penanyangannya. Di antaranya film Tersanjung, film Ibunda, dan Surga Tak Dirindukan 3.

"Pada saat diumumkannya bekerja, beraktivitas dan belajar di rumah kan membuat proses syuting [film] jadi berhenti total," ujarnya.

Dicontohkan Hanung, dua produksi film yang dibuatnya, yakni Ibunda dan Surga yang Tak Dirindukan 3, tidak bisa dilanjutkan. Bahkan film Gatotkaca, yang disutradarainya, saat ini juga terpaksa berhenti.

Para sineas Yogyakarta lain pun juga mengalami kendala yang sama. Bahkan para sineas film nasional juga tidak bisa melanjutkan proyek mereka karena bioskop tutup.

"Situasi ini yang membuat kita bertanya-tanya tentang situasi daerah. Dari Gubernur, tanggap darurat COVID-19 diperpanjang kemudian seolah-olah memberikan persepsi COVID-19 di Jogja belum selesai. Padahal sebetulnya [kebijakan] itu hanya pada masalah administrasi saja," ungkapnya.

Karenanya, dengan kedatangan para sineas ke Sultan, mereka berharap akan kepastian informasi tentang kondisi DIY. Dalam pertemuan tersebut, Sultan mempersilakan para sineas melanjutkan proyeknya, tetapi dengan beberapa catatan.

Di antaranya, memastikan semuanya menaati protokol kesehatan. Selain itu, mereka harus mampu melakukan tracing bila nantinya muncul kasus positif COVID-19 selama proses syuting. Sultan juga mempersilahkan proses syuting dan aktivitas kebudayaan tetap digelar di Yogyakarta.

"Selama memberikan akses untuk tracing, maka disarankan dilakukan saja, tidak ada masalah. Ini yang membuat kami merasa ayem [tenang] dan akan kami infokan ke teman-teman semuanya, pemain, pemain bintang. Karena susahnya film maker Jogja, sudah membuat film di Jogja atau di Jakarta atau internasional tetap butuh pemain bintang," kata Hanung.

"Kan pemain bintang itu ada di Jakarta semua. Jadi ketika terjadi lockdown ini, maka ketika mau syuting, pemainnya ada di Jakarta. Ketika mau syuting di Jogja dan mendengar tanggap darurat diperpanjang, maka seolah-olah PSBB diperpanjang, akhirnya tidak berani ke sini dan tidak bisa syuting. Sedangkan kasus COVID-19 di Jakarta juga semakin banyak, sehingga stuck," imbuhnya.

Hanung menambahkan, sebenarnya dia akan mulai melakukan syuting pada 18 Juli 2020. Namun ada salah satu pemain dari Jakarta takut datang ke DIY.

"Dengan adanya kepastian ini kami bisa mengabarkan Jogja aman. Saya pribadi syuting film Gatotkaca pada Agustus nanti," ungkapnya.

Sementara, Sultan mengungkapkan, dirinya tidak akan melarang syuting film di DIY karena nanti akan berdampak secara ekonomi. Namun, para sineas harus mematuhi protokol kesehatan dan mau melakukan tracing bila muncul kasus positif COVID-19.

"Kalau bisa film yang dibuat bukan yang mengumpulkan massa, tapi hanya beberapa orang saja. Mending film drama daripada film sejarah yang membutuhkan 100 prajurit, itu akan sulit dikontrol. Lebih baik jenis film drama atau humor. Joke saya film Brahmantyo saja dan keluarganya kan luwih sitik wong [lebih sedikit pemain]," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mantan Menkumham Yassona Laoly Dipanggil KPK sebagai Saksi

News
| Kamis, 12 Desember 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku

Wisata
| Selasa, 10 Desember 2024, 17:38 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement