Advertisement

Wisata Alam Bukit Klangon Mulai Dibuka, Pengunjung Belum Ditarik Restribusi

Abdul Hamied Razak
Kamis, 16 Juli 2020 - 07:57 WIB
Sunartono
Wisata Alam Bukit Klangon Mulai Dibuka, Pengunjung Belum Ditarik Restribusi Wisatawan mulai mendatangi Bukit Klangon di Glagaharjo, Cangkringan. Destinasi wisata ini beroperasi masih dalam tahap uji coba sesuai protokol kesehatan. - Harian Jogja/ Abdul Hamid Razak.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Wisata Alam Bukit Klangon Glagaharjo Cangkringan, Sleman mulai dibuka untuk umum. Meski pun sudah beroperasi secara terbatas, wisatawan sudah mulai berdatangan ke destinasi tersebut.

Salah seorang pengelola Wisata Bukit Klangon Gunawan mengatakan destinasi tersebut sudah dibuka untuk umum. Masyarakat bisa menikmati pemandangan Merapi di sejumlah wahana yang disediakan di bukit tersebut.

Advertisement

"Destinasi wisata ini sudah dibuka sejak pekan lalu. Kami buka untuk [wahana] yang umum. Adapun wisata camp [perkemahan] masih dibuka secara terbatas," katanya kepada Harianjogja.com, Rabu (15/7/2020).

BACA JUGA : Begini Skenario Pengungsian yang Diusulkan Saat Pandemi 

Dia menjelaskan untuk pekan ini, seluruh destinasi mulai dibuka bagi wisatawan. Termasuk bike park yang menjadi salah satu andalan destinasi tersebut. Selama dibuka kembali untuk khalayak setelah ditutup selama pandemi Covid-19, pengunjung yang datang cukup membayar biaya parkir sementara tiket dan retribusi masuk belum diberlakukan.

"Ya kami baru tarik biaya parkir saja karena masih dalam tahap uji coba. Sejak pekan lalu sudah banyak yang berkunjung. Kami tetap menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Selain itu, pengelola wisata juga memasang poster-poster himbauan untuk protokol kesehatan di sejumlah titik. Hal itu untuk mengingatkan wisatawan terkait pademi Covid-19.

"Kami juga menyiapkan tempat cuci tangan di sejumlah titik. Untuk kursi di warung-warung sudah di sekat-sekat agar pengunjung tetap menjag jarak," katanya.

Dibukanya destinasi wisata di Bukit Klangon ini menambah daftar destinasi wisata yang sudah beroperasi di Sleman selama masa new normal. Sebelumnya, beberapa destinasi wisata di Sleman sudah beroperasi dengan protokol kesehatan. Seperti destinasi wisata Kaliurang, Merapi Park, Museum Gunung Merapi, Desa Wisata Pentingsari, Desa Wisata Puri Mataram dan lainnya.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Sudarningsih mengatakan saat ini Dispar terus melakukan verifikasi destinasi wisata yang akan melakukan uji coba terbatas. Jika memenuhi syarat untuk menjalankan ketentuan protokol kesehatan, Dispar akan memberikan rekomendasi.

BACA JUGA : Wisatawan Tak Disarankan Kemah di Klangon Karena Ini

"Uji coba operasional terbatas baru dapat dilaksanakan setelah verikasi dan dapat rekomendasi dari gugus covid kabupaten," katanya.

Khusus untuk lokasi hiburan seperti ruang karaoke, Dispar baru melakukan verifikasi mulai 15 Juli ini. Adapun untuk salon dan spa karena melakukan kontak fisik langsung dengan pelanggan, Dispar masih akan melakukan verifikasi.

"Untuk spa dan jasa pijat, kami verifikasi nanti. Yang jelas semuanya harus berjalan sesuai protokol kesehatan," kata Ningsih.

Dia mengatakan uji coba terbatas bagi destinasi wisata di Sleman tetap harus mengantongi surat rekomendasi dari pemerintah.

"Sebelum mendapatkan rekomendasi, mereka harus menggelar simulasi dan kami pantau persiapannya di lapangan," katanya.

Selain beberapa destinasi yang sudah menggelar simulasi, lanjut Ningsih, beberapa destinasi lainnya juga mengajukan rekomendasi.

"Ada beberapa yang sudah mengajukan dan saat ini masih dalam proses. Sebelum rekomendasi dikeluarkan, kami akan cek sarana dan prasarananya," kata Ningsih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement