Advertisement
Wisatawan Tak Disarankan Kemah di Klangon Karena Ini

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Wisatawan di objek wisata Bukit Klangon tidak disarankan untuk kemah atau camping pada malam hari guna melihat pemandangan lava pijar Gunung Merapi.
Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY, Agus Budi Santoso mengatakan jarak Klangon dari puncak Merapi yang hanya sekitar 4,5 kilometer (km) merupakan jarak yang terhitung dekat. Kalau wisatawan berkunjung siang hari, situasi masih bisa dikatakan aman. Hanya saja, sebaiknya hindari beraktivitas di kawasan tersebut pada malam hari.
Advertisement
"Kami tidak menyarankan camping untuk lava view. Terlalu dekat [jaraknya] dan kalau malam suasananya tidak kondusif bila kemudian harus menyelamatkan diri," ujarnya, Sabtu (9/2/2019).
Ia mengakui, memang setelah awan panas yang turun beberapa hari lalu, dari aktivitas sebanyak 136 kali guguran selanjutnya berangsur turun. Namun BPPTKG belum bisa memprediksi apakah aktivitas ini ke depan akan terus mengalami penurunan. Hanya saja secara umum dapat dikatakan, aktivitas erupsi Merapi terpantau fluktuatif tapi cenderung naik.
Pemilik sebuah warung di Bukit Klangon, Peni Triyatiningsih mengungkapkan kendati status Gunung Merapi terhitung semakin aktif beberapa hari belakangan, tidak ada perubahan berarti dari segi jumlah pengunjung. Bahkan pada akhir pekan, pengunjung lebih banyak dibanding hari biasa, terutama didominasi anak muda.
"Apalagi yang camping, mereka ingin lihat lava pijar. Kalau pengunjung biasa, mereka datang, ke warung duduk-duduk. Kalau ada lava turun, nanti mereka keluar untuk menonton 'Itu muncul keluar [lavanya]'," ujarnya.
Seorang wisatawan asal Gedongkuning, Jogja, Panggih mengatakan Bukit Klangon adalah salah satu tujuan wisata bagi keluarganya, yang menawarkan pemandangan Gunung Merapi lebih jelas. Karena selama ini, mereka belum pernah melihat langsung aktivitas Merapi dari jarak dekat.
"Kami sering lihat gambar saja, coba main ke Klangon supaya lebih jelas, tetapi malah tertutup kabut. Selain itu, karena belum pernah ke sini," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ethiopia Resmikan Benduna Terbesar di Afrika Senilai Rp82 Triliun
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Libur Maulid Nabi, Dispar Gunungkidul Tambah PAD Setengah Miliar
- KPU Kulonprogo Dapat Usulan Penambahan Dapil untuk 2029 Jadi 6
- Pemkab Bantul Siapkan Infrastruktur Pendukung di Kawasan Selatan
- Jadwal Lengkap Bus DAMRI Bandara YIA, dari Jogja hingga Kebumen
- Polresta Jogja Gelar Operasi Khusus Cegah Konflik Sosial
Advertisement
Advertisement