Nekat, Pensiunan Tentara di Kulonprogo Tusuk Keponakan hingga Tewas
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Rohmadi, 58, seorang pensiunan tentara di Kulonprogo yang didiagnosis mengidap gangguan jiwa tega menusuk keponakannya hingga tewas. Korban, Yuniana, 30, dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Aksi penusukan berujung maut itu terjadi di wilayah RT 43, RW 20, Dusun Mendiro, Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Jumat (31/7/2020) sekitar pukul 05.30 WIB. "Tempat Kejadian Perkara [TKP] di halaman belakang rumah korban yang juga masih tetanggaan dengan rumah pelaku," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kulonrprogo, AKP Munarso, kepada awak media, Jumat siang.
Advertisement
Munarso mengatakan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, peristiwa ini terjadi saat Yuniana hendak mematikan lampu di belakang rumahnya. Di saat bersamaan, Rohmadi, yang baru pulang dari warung mendatangi rumah Yuniana. Pelaku melihat Yuniana sendiri lalu merangkulnya dari belakang. Pelaku kemudian menusukkan pisau belati bergerigi sepanjang 20 cm ke perut sebelah kiri korban.
"Pelaku sempat merangkul korban kemudian menusukkan pisau belati sebanyak satu kali," ucapnya.
Baca Juga: Pelaku Pembuangan Bayi di Godean adalah Mahasiswa Kedokteran di Jogja
Peristiwa ini baru diketahui orang tua dan suami korban sesaat setelah Yuniana terjatuh dan bersimbah darah. Pihak keluarga berupaya menolong dengan membawanya ke rumah sakit. Namun dalam perjalanan, Yuniana dinyatakan meninggal dunia. "Korban meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit UII, Bantul," jelas Munarso.
Munarso mengatakan, sesaat setelah kejadian, pelaku langsung diamankan oleh personil dari Kepolisian Sektor Lendah kemudian dibawa ke Polres Kulonprogo untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kepolisian juga tengah memeriksa tiga orang saksi termasuk suami korban.
Baca Juga: Masih Tanggap Darurat Covid-19, Garebeg Besar di Kraton Jogja Ditiadakan
Terkait motif pelaku sehingga nekat melakukan aksi tersebut, Munarso belum bisa memastikan. Kendati begitu, ada dugaan bahwa pelaku melakukan tindakan keji itu karena terkait dengan masalah kejiwaan yang dialaminya.
"Untuk motif masih kami dalami ya, tapi berdasarkan keterangan keluarga pelaku memang punya riwayat sakit jiwa. Dia [pelaku] ini rutin berobat di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Pakem [Sleman] dan Puskesmas Lendah II. Ini nanti jadi bahan pertimbangan kami menentukan langkah hukum selanjutnya," ujar Munarso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Para Calon Kepala Daerah Diingatkan Tidak Berkampanye Saat Masa Tenang
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
Advertisement
Advertisement