Advertisement
Peternakan di Gunungkidul Akan mendapat Stimulus Kredit Lunak
Ilustrasi peternakan ayam - Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Dalam merangsang pertumbuhan ekonomi, pemerintah telah mencanangkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dengan memberi berbagai stimulus untuk produksi dan konsumsi masyarakat, salah satunya dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY yang stimulus bagi sektor peternakan di Gunungkidul.
Kepala OJK DIY, Parjiman, menjelaskan pemberian stimulus ini melalui BPD DIY, sebagai salah satu penyalur stimulus dari pemerintah. “Rencananya besok selasa [25/8] secara simbolik akan diserahkan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, pada satu perusahaan dari klaster peternakan,” ujarnya.
Advertisement
BACA JUGA : Ada Pandemi Corona, Koperasi di Sleman Berikan Penundaan
Stimulus yang diberikan berupa kredit lunak dengan bunga murah. Stimulus ini merupakan bagian dari program Penempatan Uang Negara dari Kementerian Keuangan. BPD kata dia, mendapat fasilitas Penempatan Uang Negara sebesar RP1 triliun. Bank lain yang mendapat program ini diantaranya Mandiri Rp10 triliun, BRI Rp10 triliun, BNI dan BTN masing-masing Rp5 triliun.
Program ini salah satunya digunakan untuk pemulihan ekonomi, terutama pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pemberian stimulus kata dia, sebenarnya tidak terbatas pada sekor peternakan, tapi semua sektor termasuk pariwisata. “Cuma yang terdekat, yang sudah siap adalah sektor peternakan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan saat ini banyak uang negara yang digunakan untuk pemulihan ekonomi. Hal ini merespon pertumbuhan ekonomi triwulan kedua 2020 yang secara nasional -5,32% year on year. Pemulihan ekonomi perlu segera dilakukan karena jika pada triwulan ketiga nanti masih minus, maka Indonesia akan mengalami resesi.
BACA JUGA : Resmi! Uang Muka Kredit Kendaraan Dipotong Jadi 0 Persen
“Makanya kami harapkan di triwulan tiga bisa positif dengan cara seperti itu, memberi stimulus pada industri di berbagai sektor, melalui perbankan untuk bisa menyalurkan dengan tingkat suku bunga murah,” kata dia.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembanguan Setda DIY, Tri Saktiyana, menuturkan pemuliahan ekonomi juga dilakukan di sektor pariwisata, dengan menerapkan konsep quality tourism, bukan mass tourism, yakni wisatawan dengan jumlah terbatas namun memiliki daya beli tinggi.
Selain itu, pariwisata juga masih mengutamakan wisatawan lokal dari sekitar DIY dan belum membuka untuk wisatawan luar negeri. “Produksi dan sehat harus beriringan. Kalau sehat tapi tidak produksi nanti jadi tidak sehat juga,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KA Purwojaya Anjlok di Bekasi, Penumpang Dialihkan Naik Bus
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal DAMRI dari Jogja, Kebumen, Purworejo ke Bandara YIA Hari Ini
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Sabtu Malam 25 Oktober 2025
- Update, Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu 25 Oktober 2025
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 25 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Malam Minggu, Sabtu 25 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement



