Advertisement
Kalasan Masuk Zona Merah Covid-19 di Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman menyebut Kalasan menjadi satu-satunya kecamatan (kapanewon) zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19 di kabupaten tersebut.
Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo mengatakan jawatannya kembali meng-update data peta zonasi epidemiologi kasus Covid-19. Hanya Kalasan yang berstatus zona merah. “Jadi Kalasan menjadi wilayah dengan resiko penularan yang tinggi,” katanya.
Advertisement
BACA JUGA: Ilmuwan Peringatkan Kemungkinan Wabah Penyakit dari Luwak di Indonesia
Penilaian dinkes didasarkan pada tiga indikator. Transmisi lokal (skor 3), positif aktif (skor 2), pelaku perjalanan dari area transmisi (PPAT) sedang karantina (skor 1), maupun tidak ada potensi penularan (hijau). “Skor 1 - 2 potensi penularan rendah [kuning], skor 3 - 4 potensi penularan sedang [oranye] dan skor 5 - 6 potensi penularan tinggi [merah],” ucap Joko, Jumat (11/9/2020).
Sementara, 11 kapanewon zona oranye meliputi Depok, Mlati, Berbah, Prambanan, Ngaglik, Gamping, Tempel, Minggir, Sleman, Ngemplak dan Pakem. Zona kuning hanya empat yakni Cangkringan, Moyudan, Minggir dan Seyegan.
Joko mengatakan pemkab akan membahas dan mengantisipasi kedatangan pemudik saat Jakarta menerapkan PSBB. “Kami akan membuat kajiannya lebih dulu. Pekan depan hasilnya akan kami sampaikan ke Gugus Tugas Sleman,” kata Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com pada Rabu 17 September 2025
- Kapolres Kulonprogo: Jaga Warga Punya Peran Penting di Kamtibmas
- Seorang Petani di Dlingo Bantul Meninggal Diduga Minum Pestisida
- Serapan APBD Perubahan Sleman Capai 58 Persen dari Rp3,388 Triliun
- SMA-SMK di Gunungkidul Siap Gelar Ujian TKA di Awal November
Advertisement
Advertisement