Advertisement
Jadi Shelter Cadangan, Rusunawa Gemawang Diaktifkan Besok

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Setelah dilakukan sosialisasi dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sleman beserta Pemerintah Kecamatan Mlati terkait rencana penggunaan kembali Rusunawa Gemawang sebagai fasilitas darurat Covid-19 di Sleman, akhirnya warga sekitar menerima rencana tersebut. Rusun ini pun akan aktif menjadi shelter cadangan mulai 1 Oktober besok.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo menuturkan pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga sekitar pada Selasa (29/9/2020) malam dan warga menerima rencana itu. "Semalam, pada prinsipnya warga tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan," kata Joko kepada wartawan pada Rabu (30/9/2020).
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Joko menerangkan rusun yang terletak di Dusun Gemawang, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Sleman ini difungsikan sebagai shelter cadangan untuk menampung orang tanpa gejala (OTG). Sebab, saat ini Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sleman masih mengutamakan penggunaan faskes darurat di Asrama Haji Sleman.
Nantinya, jika faskes darurat utama ini telah memenuhi 90% dari kapasitasnya, maka pasien OTG akan ditempatkan ke Rusunawa Gemawang. Per hari Rabu ini, Asrama Haji Sleman dihuni oleh 69 OTG positif dari kapasitas totalnya yang berjumlah 138 kamar.
"Rusunawa [Gemawang] untuk mengkaver, cadangan. Dipakai kalau Asrama Haji 90% nanti terpenuhi. Secara operasional, rusun ini 1 Oktober besok siap sewaktu-waktu ada pasien masuk," terang Joko.
Sementara ini, tenaga kesehatan di rusun ini juga masih merangkap dari tenaga kesehatan Asrama Haji Sleman. Sekaligus diperkuat dari tenaga kesehatan dari sejumlah puskesmas di Sleman.
Terpisah, Kepala Dusun Gemawang, Ahmad Syafii menegaskan jika warga sekitar Rusunawa Gemawang sudah menerima rencana penggunaan rusun ini menjadi shelter OTG. Sebab, beberapa waktu lalu rusun ini juga pernah difungsikan sebagai shelter selama April-Mei 2020.
"Ini kan sudah pernah dipakai, karena ada jeda tidak dipakai sedikit lama jadi dilakukan sosialisasi lagi. Para warga menerima dan tidak ada masalah, yang penting warga disosialisasi," ujar Ahmad.
Menurutnya, lokasi rusun ini dengan rumah warga agak jauh lantaran terletak di antara dua RT. Dari warga juga tidak ada permintaan khusus terkait penggunaan kembali rusun ini menjadi shelter OTG, selama warga diberikan sosialisasi rencana penggunaannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
- Akhir Polemik Tunggakan Sewa Lahan Aset KAI di Wonogiri, Begini Perjalanannya
- 122 Akademisi se-Indonesia Dukung Richard Eliezer Dihukum Ringan
- Prakiraan Cuaca Karanganyar Hari Ini 7 Februari 2023, Bawa Payung Meski Berawan
- Prakiraan Cuaca Sragen Hari Ini 7 Februari 2023, Berawan tapi Dibayangi Hujan
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kunjungan Malioboro Meningkat, Oleh-oleh Bakpia Kukus Kebanjiran Pembeli
Advertisement
Berita Populer
- 75 Panwaslu Kalurahan di Bantul Resmi Telah Ditetapkan
- Pengurus Paguyuban Bregada Rakyat Sembada Dikukuhkan
- Sukses Garap Tol Jogja Solo Senilai Rp7,8 Triliun, Adhi Karya Bidik Potensi Tol Demak-Tuban
- Prakiraan Cuaca Hari Ini: DIY Berawan di Siang Hari
- Sultan HB X: ATF 2023 Jadi Babak Baru Kerja Sama Pariwisata Lebih Bermartabat
Advertisement
Advertisement