Advertisement
Masih Terjadi, Ini Modus Kebocoran Retribusi Masuk Pantai di Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Anggota DPRD Gunungkidul meminta dinas pariwisata mengevaluasi dan mengawasi penarikan retribusi masuk wisata, khususnya di kawasan pantai. Sebab, kebocoran masih terjadi.
Anggota Komisi B DPRD Gunungkidul, Wahyu Suharjo, mengatakan potensi kebocoran retribusi masuk wisata di kawasan pantai sudah disampaikan dalam rekomendasi pengawasan dewan di triwulan ketiga. Berdasarkan pengawasan yang dilakukan Komisi B, masih ada kebocoran retribusi di pantai sehingga harus ada perbaikan sehingga dapat memaksimalkan pendapatan yang dimiliki.
Advertisement
BACA JUGA: Tak Punya Uang, Ibu Rumah Tangga di Sleman Curi Ponsel untuk Beli Susu
Menurut dia, modus kebocoran banyak terjadi di luar jam kerja atau pada saat sore hingga pagi hari. Wahyu menuturkan, penarikan bukan menjadi kewenangan dinas pariwisata karena dikerjasamakan dengan kalurahan setempat. “Ini yang harus diperbaiki agar kebocoran bisa ditekan,” katanya.
Politikus PKS ini mengungkapkan, dewan pun mendesak agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul segera merealisasikan kebijakan penggunakan e-ticketing di destinasi wisata sebagai salah satu solusi guna mengurangi potensi kebocoran.
“Kalau memang perlu dipihakketigakan akan lebih baik karena pendapatan bisa utuh,” ungkapnya.
BACA JUGA: Ada 40-an Objek Diduga Benda Cagar Budaya di Sekitar Jalur Tol Solo-Jogja Wilayah Klaten
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Anggota Komisi B lainnya, Eko Ruswanto. Menurut dia, potensi kebocoran masih ada sehingga harus ditekan agar pendapatan bisa dioptimalkan. Eko mengakui ada fenomena menarik sebelum adanya pandemi Corona karena banyak bus-bus besar yang menuju pantai pada saat malam hari. “Kami berharap kebocoran-koebocoran bisa ditekan agar PAD bisa dimaksimalkan,” katanya.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono, mengaku sudah mendapatkan informasi tentang catatan DPRD berkaitan dengan potensi kebocoran retribusi. Jawatannya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan perbaikan melalui pengawasan dan pembinaan terhadap petugas di lapangan. “Kami akan terus berusaha karena pembinaan juga terus dilakukan,” katanya.
Dia mengatakan e-ticketing akan diterapkan. Namun, ada beberapa kendala salah satunya menyangkut ketidakadaan jaringan telekomunkasi sehingga berpengaruh terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut. “Tidak semua pos memiliki jaringan komunikasi yang baik. Jadi, ada beberapa fasilitas yang harus diperkuat agar e-ticketing berjalan dengan baik,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 5 Juli 2025: Job Fair di Jogja, Program 3 Juta Rumah, Kampung Nelayan Merah Putih di DIY
- Jadwal Angkutan KSPN Sinar Jaya dari Malioboro ke Pantai parangtritis Bantul dan Pantai Baron di Gunungkidul
- Pengurus di 75 Koperasi Merah Putih Wilayah Bantul Mengikuti Pelatihan
- Jadwal Penerbangan Rute Jogja ke Karimunjawa, Harga Tiket Rp1 Jutaan
- SPMB 2025, Sejumlah SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa
Advertisement
Advertisement