Advertisement
Wow, SMK Negeri 3 Wonosari Jadi Percontohan BLUD

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – SMK Negeri 3 Wonosari menjadi salah satu dari tiga sekolah yang jadi percontohan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) dari Pemerintah DIY. Rencananya operasional layanan ini baru dijalankan mulai 2021.
Kepala SMK Negeri 3 Wonosari, Siti Fadilah mengatakan, untuk saat ini perubahan menjadi BLUD di sekolahnya masih dalam tahapan persiapan. Rencananya operasional tersebut baru dijalankan mulai tahun depan. “Kami masih persiapan karena banyak yang harus disediakan untuk mendukung BLUD, salah satunya menyangkut Sumber Daya Manusia,” kata Siti, kemarin.
Advertisement
Menurut dia, sekolah dalam bentuk BLUD sudah banyak ditemukan di Jakarta atau Jawa Timur. Namun demikian, untuk di wilayah DIY masih tergolong baru karena baru ada tiga sekolah yang jadi percontohan. Selain SMK Negeri 3 Wonosari, pilot project juga dilakukan di SMK Negeri 1 Sewon dan SMK Negeri 6 Kota Jogja.
Baca juga: Vicky Prasetyo Klarifikasi Soal Lamarannya pada Shezy Idris
Disinggung mengenai dampak dari BLUD, Siti mengakui akan berpengaruh dalam layanan belajar siswa karena sekolah bakal memiliki teaching factory yang bisa digunakan untuk praktek dan hasilnya dijual ke masyarakat. Selain itu, keuntungan lainnya sekolah memiliki kewenangan penuh dalam pengelolaan keuangan, khususnya yang berkaitan dengan pendapatan asli sekolah.
Siti menuturkan, apabila dengan status yang biasa, pendapatan yang diperoleh harus disetorkan terlebih dahulu ke Pemerintah Daerah. Selanjutnya uang tersebut bisa dikembalikan lagi ke sekolah untuk menunjang program kegiatan yang dimiliki. Namun demikian, sambung dia, saat berstatus BLUD, maka kewajiban hanya sebatas melaporkan masalah keuangan, baik menyangkut masalah pendapatan maupun penggunaannya.
“Kami memiliki fleksibilas yang lebih. Misalnya pengeloalaan kantin, jika biasa maka hasil sewa kantin harus disetorkan dahulu ke Pemerintah DIY, tapi dengan BLUD kami hanya meyerahkan laporan keuangan yang dimiliki,” katanya.
Pengembangan Teaching Factory
Ditambahkan Siti, untuk pengembangan teaching factory rencananya akan disesuaikan dengan jurusan yang dimiliki. Yakni, jurusannya meliputi tata boga, mekanika eletronik, audio video, teknik eletronika insdutri, perhotelan. “Kami kembangkan sesuai dengan jurusannya,” katanya.
Baca juga: Memasuki Masa Sanggah, Warga Terdampak Tol Jogja-Solo Diimbau Cermati Hasil Pendataan Pengukuran
Kepala Balai Pendidikan Menengah Gunungkidul, Sangkin mengapresiasi ditetapkannya SMK Negeri 3 Wonosari sebagai BLUD milik Pemerintah DIY. Ia berharap penunjukan ini dapat berjalan dengan lancar sehingga sekolah-sekolah lain bisa mengikuti apa yang telah dilaksnaakan di SMK Negeri 3. “Mudah-mudahan semua sekolah bisa mengikutinya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sherina Serahkan Lima Kucing yang Dievakuasi dari Rumah Uya Kuya
Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot
Advertisement
Berita Populer
- Kejati DIY Tahan Mantan Dukuh Candirejo, Berbah Karena Jual TKD Ilegal
- Alokasi Pendidikan di RAPBD Kulonprogo 2026 Mencapai Rp353 Miliar
- Berlangsung Cuma 7 Hari, Pasar Kangen TBY Start Mulai 18 September
- Ditahan Kejati DIY, Mantan Dukuh Candirejo Sleman Rugikan Negara Rp733 Juta
- DPRD DIY Dukung Usulan Sultan Soal BUKP Gunungkidul Jadi Perseroda
Advertisement
Advertisement