Advertisement
Alat Pendeteksi Corona lewat Napas Buatan UGM Diperebutkan Perusahaan di Dalam & Luar Negeri

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Tim Peneliti GeNose Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Dian Kesumapramudya Nurputra menuturkan setelah GeNose mendapatkan izin edar dari Kemenkes pada Kamis (24/12/2020) lalu, hingga kini sudah banyak permohonan pemesanan yang diterima tim. Pesanan alat pendeteksi virus Corona dalam hitungan detik melalui embusan napas tersebut berdatangan dari dalam dan luar negeri.
"Setelah 24 Desember kemarin sudah bisa dipesan dan sudah banyak yang memesan. Dari luar negeri sudah ada dari salah satu perusahaan besar yang berbasis di Singapura," kata Dian dalam jumpa pers secara daring melalui YouTube, Senin (28/12/2020).
Advertisement
BACA JUGA: Timbulkan Kerumunan, Pemakaman Habib Hasan di Pasuruan Menuai Sorotan
Kendati banyak pemesanan dari luar negeri, Dian menegaskan timnya memprioritaskan permintaan dari dalam negeri terlebih dahulu dikarenakan kapasitas produksi yang masih terbatas.
Saat ini, GeNose sudah diproduksi sebanyak 100 unit dan sudah ludes dipesan. "Berkat dukungan filantropi akhir Januari akan produksi 2.000 unit atau 5.000 unit pada pertengahan Februari," lanjutnya.
Kendati demikian, ia mengakui jika banyak dukungan dan arahan dari sejumlah pihak kepada tim GeNose untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 10.000 unit perbulan. Alat yang digunakan untuk skrining ini dijual dengan harga Rp62 juta per unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Koalisi Jogo Banyu Yogyakarta Dorong Diversifikasi Ekonomi Penambang Rakyat
- Pemkab Kulonprogo Lelang Jabatan Kepala Kesbangpol dan BPBD, Sekda: Penentu Akhir di Tangan Bupati
- DPAD DIY Gelar Festival Literasi Jogja 2025, Cek Tanggalnya di Sini
- Gempa Bumi Magnitudo 2-2,7 Guncang Wilayah Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul pada Kamis Pagi Ini
- Petani di Bantul Kesulitan Produksi Garam, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement