Advertisement
Papua Design Weeks Berbagi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Seni dan budaya pada hakikatnya adalah sebuah roh suci, yang menjiwai dan melekat pada segenap sendi-sendi peradaban manusia. Seorang seniman modernis paling berpengaruh di abad ke-20, Marc Chagall, secara lugas pernah mengungkapkan bahwa seni merupakan peta ikonografis bagi kebudayaan dan kemanusiaan.
Menurutnya, seni dan budaya merupakan elemen penting, bahkan dalam proses pengungkapan iman dan kebenaran. Ikonografi seni dan budaya tidak hanya sebatas deskripsi dan interpretasi, namun lebih jauh merepresentasikan esensi dari nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung di dalamnya.
Advertisement
Dengan kata lain, manusia sebagai subjek-objek dan kemanusiaan sebagai nilai, menjadi pokok- pokok penting dan esensial dalam seni dan budaya.
Beranjak dari pemikiran tersebut, Noken Solutions dan Hati Btari sepenuhnya menyadari bahwa gelaran Papua Design Weeks tidak hadir dalam ruang hampa. Hiruk-pikuk dan gegap gempita rangkaian kegiatan Papua Design Weeks bersamaan waktunya dengan situasi keprihatinan di aras masyarakat akibat pandemi.
"Papua Design Weeks Berbagi menjadi satu agenda khusus, sesuai rencana awal, untuk membumikan diri dengan situasi keprihatinan yang ada," kata Elna Febi astuti selaku Ketua Panitia Papua Design Week dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Jumat (8/1/2021).
"Agenda ini tidak semata ingin menunjukkan rasa kesetiakawanan terhadap mereka yang terdampak langsung oleh pandemi, namun sekaligus menegaskan bahwa gelaran tidak menisbikan nilai-nilai kemanusiaan" sambung Ika Permana Sari selaku perwakilan HatiBtari.
Secara teknis, Jhon Kaisma yang merupakan peserta perwakilan dari kabupaten Mapi (Asmat) Papua menjelaskan bahwa Papua Design Weeks Berbagi akan membagikan paket-paket sembako kepada mereka yang menggantungkan penghidupan ekonominya di jalanan, yakni para tukang becak, tukang parkir, dan pedagang kaki lima.
Sementara itu menurut Isaskar Saa, peserta Papua Design Weeks sangat menyadari bahwa berapapun bantuan yang diberikan tidak akan akan cukup untuk menyelesaikan persoalan hidup kelompok terdampak, namun setidaknya akan menjadi satu energi positif bagi kebersamaan dalam gerakan solidaritas kemanusiaan.
Sehingga gelaran seni dan budaya bukan hanya satu aktivitas kolaboratif dan elaboratif simbolik, melainkan juga pemaknaan terhadap nilai dan “world of view” manusia itu sendiri atas kehidupan. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 26 April 2024
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
Advertisement
Advertisement