Advertisement
Masyarakat Lintas Agama Gotong Royong Bersihkan Sampah di Kali Code

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Sejumlah elemen masyarakat lintas agama bersama Pemerintah Kota Jogja bergotong royong membersihkan sampah di Kali Code, Selasa (26/8/2025).
Kegiatan bertajuk Reresik Bantaran Kali Code ini disebut merupakan bagian implementasi kerukunan umat beragama tahun 2025 yang diadakan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Jogja , Selasa (26/8/2025).
Advertisement
Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Kemenag Kota Jogja yang mengadakan kegiatan bersih bantaran sungai dengan gotong royong lintas agama. Kegiatan itu menjadi simbol kerukunan umat lintas agama yang luar biasa.
"Hari ini ada kerukunan antar umat beragama yang kemudian kita bersatu dalam rangka bersih-bersih sungai. Saya kira ini bagus sekali," kata Hasto dilansir dari laman resmi Pemkot Jogja.
Menurutnya banyak manfaat dari kegiatan bersih-bersih sungai. Air sungai yang dijaga akhirnya meresap ke tanah dan menjadi sumber kehidupan masyarakat Kota Jogja. Apalagi masyarakat Kota Jogja masih banyak yang gunakan air tanah yang sumbernya juga dari air resapan sungai.
Hasto mengakui masyarakat Indonesia dan Yogyakarta memiliki agama yang berbeda-beda. Namun tetap memiliki banyak persamaan. “Hari ini kita mengangkat suatu persamaaan, kepentingan yang sama musuh yang sama yaitu sampah dan juga sungai yang kotor. Oleh karena itu kita gotong royong hari ini,” paparnya.
BACA JUGA: Waspada! Gelombang Tinggi hingga 4 Meter pada 27-30 Agustus 2025 di Pantai Selatan DIY
Hasto menyatakan selain kebersihan, kehidupan di sungai juga dilestarikan. Dalam kegiatan itu juga dilakukan pelepasan ikan dan pembagian bibit tanaman. Termasuk melibatkan mahasiswa sehingga ada praktik pentahelix dalam kegiatan itu.
Sementara itu Kepala Kementerian Agama Kota Jogja Ahmad Shidqi mengatakan kegiatan bersih-bersih itu tidak terlepas dari program Asta Cita Kementerian Agama yaitu Ekoteologi implementasi antara hubungan agama dengan lingkungan.
Ia menegaskan semua agama mengajarkan pada umatnya untuk melestarikan lingkungan, sehingga lingkungan adalah tanggung jawab semua umat manusia. Kegiatan bersih bantaran Sungai Code itu juga dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI yang ke-80.
“Ini semua tanggung jawab kita semua sebagai anak bangsa dan sebagai umat yang beragama. Ini juga sebagai wujud implementasi dalam beragama, khususnya di dalam melestarikan lingkungan hidup yang ada di sekitar kita. Lebih lagi sungai karena sungai adalah bagian dari kehidupan manusia,” terang Shidqi.
Dia menyebut kegiatan bersih- bersih bantaran Sungai Code itu diikuti sekitar 160 orang. Peserta dari perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama dan tokoh-tokoh agama dan 6 agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghuchu semua ikut berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih. Termasuk komunitas sungai, didukung ulu-ulu sungai dan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta.
Sedangkan Ketua Pemerti Code, Totok Pratopo menyampaikan sejak pandemi Covid-19 dan kebijakan efisiensi pemerintah pusat, keberpihakan anggaran untuk sungai berkurang. Namun dia menilai Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo memiliki gebrakan yang bagus dengan pendekatan ke pemerintah pusat melakukan normalisasi Sungai Code.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- SDN Terban Direnovasi, Siswa Belajar di Rumah Warga hingga Desember
- Waspada! Gelombang Tinggi hingga 4 Meter pada 27-30 Agustus 2025 di Pantai Selatan DIY
- 171 Sertifikat Tanah Hak Milik Kasultanan Diserahkan ke Pemkab Sleman
- Bupati Bantul: Perangkat Pemerintahan Harus Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Kraton Laporkan Pelanggaran Pemanfaatan Tanah Kas Desa Condongcatur ke Polda DIY
Advertisement
Advertisement