Advertisement
PMI Kota Jogja Lakukan Donor Plasma Pertama
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Setelah sekian lama, akhirnya untuk pertama kalinya Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jogja memperoleh pendonor plasma pertamanya. Dari sejumlah calon pendonor plasma, tak semuanya berhasil lolos kriteria.
Manager Kualitas UTD PMI Kota Jogja, Naila Amalia menjelaskan jika semenjak dibuka pendaftaran pendonor plasma, tak banyak calon pendonor yang mendaftar. Tercatat hanya belasan orang saja yang telah menghubungi PMI Kota Jogja. Padahal dari jumlah tersebut pun masih diseleksi lagi sesuai kriteria syarat dan ketentuan medis.
Advertisement
"Untuk yang kemarin ada 12 [calon pendonor] yang mendaftar, kemudian yang lolos titer itu enam, jadi setengahnya. Tapi yang satu belum memenuhi syarat karena Hemoglobinnya terlalu tinggi," jelasnya pada Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Ada 10.365 Kasus Baru, Penambahan Pasien Positif Covid-19 di Tanah Air Naik Lagi
Sebenarnya beberapa calon pendonor juga tercatat mendaftar pada Selasa (19/1/2021). Disebutkan Naila, dari tiga calon pendonor tanbahan yang mendaftar, ketiganya titernya belum memenuhi kriteria. "Sama halnya dengan enam calon pendonor kemarin itu juga ada masalahnya di titer. Jadi mereka penyintas tapi titernya tidak mencukupi. Kemungkinan antibodinya yang kurang," terangnya.
Ketidakcukupan titer dijelaskan Naila juga dapat dipengaruhi oleh waktu penyintas sakit. Naila menyontohkan, jika penyintas sakitnya sudah lama juga bisa mempengaruhi titer. "Atau dia sakitnya sudah agak lama, jadi lebih dari tiga bulan. Karena kadar iGg pada penyintas ini biasanya setelah tiga bulan sudah turun, sehingga kalau kita cek titer sudah jadi non-reaktif," paparnya.
Sedikitnya jumlah calon pendonor yang mendaftar dan lolos kriteria berbanding terbalik dengan kebutuhan donor plasma. Dijelaskan Naila sejak diumumkan Desember, sehari calon penerima yang membutuhkan donor plasma terus berdatangan. "Setiap hari ada permintaan yang masuk, kalau penerima sehari paling tidak ada tiga permintaan lebih itu dari Desember," tuturnya.
Baca juga: Tol Jogja-Bawen Resmi Dipatok, Ini Kata Sultan
Padahal satu orang pendonor plasma dengan berat badan 55 kilogram hanya dapat mendonorkan plasma sebanyak 400 cc. Selanjutnya Naila menjelaskan hasil donor plasma dibagi ke dalam dua kantong masing-masing 200 cc sesuai dosis yang nanti bakal diberikan ke penerima yakni 2x200 ml.
Orang pertama yang mendonorkan plasma darah pertama di PMI Kota Jogja ialah Aldi Yurianto. Meski sering melakukan donor darah, pemuda 24 tahun asal Karangmojo, Gunungkidul itu mengaku takut dan gugup saat hendak jalani plasma. "Yang pertama takut dulu, karena bayangan kita darahnya diambil kemudian nanti dikembalikan lagi. Bayangan saya sudah lama, jarumnya terus juga yang besar," ujarnya.
Ternyata saat menjalaninya, ketakutan Aldi keliru. Menurut Aldi rasanya seperti donor darah biasa, ketika jarum disuntik sudah tidak merasakan sakit apapun.
Membantu Sesama
Aldi dengan gamblang menjawab jika alasannya mau menjadi pendonor plasma meski takut tak lain tak bukan karena ingin membantu sesama. "Untuk membantu sesama, kami sesama penyintas Covid-19 saling bantu-membantu. Perasaan dalam hati senang, mudah-mudahan bisa membantu teman-teman di rumah sakit yang sedang berhadapan dengan Covid-19," tuturnya.
Diharapkan Aldi, lebih banyak lagi penyintas yang mau melakukan donor plasma. Aldi sendiri harus menempuk jarak kurang lebih 42 kilometer pergi dan pulang dari rumahnya ke PMI Kota Jogja. Ditemani sang adik, setelah donor selesai Aldi pun harus menerjang hujan untuk balik kembali ke rumah. Semua dilakukan Aldi atas nama kemanusiaan dan membantu sesama.
"Untuk para penyintas Covid-19 mari kita sama-sama berjuang bersama, membantu rekan-rekan kita dengan cara donor plasma," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement