Advertisement

Ada Pembatasan tapi Corona di Jogja Tetap Meroket, Begini Penjelasan Pemda

Lugas Subarkah
Selasa, 26 Januari 2021 - 19:27 WIB
Bhekti Suryani
Ada Pembatasan tapi Corona di Jogja Tetap Meroket, Begini Penjelasan Pemda Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji. - Ist/Dok Humas Pemda DIY

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Dengan perkembangan situasi Covid-19 saat ini dimana DIY memiliki peningkatan kasus harian dan kematian terbanyak di antara daerah lainnya yang melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Pemda DIY berharap PPKM di tingkat daerah dapat terlaksana dengan baik sehingga benar-benar menurunkan kasus harian maupun angka kematian.

Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menuturkan pelaksanaan PPKM atau yang di tingkat DIY disebut Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) harus diikuti oleh seluruh elemen masyarakat khususnya tempat usaha seperti tempat perbelanjaan, tempat makan dan lainnya.

Advertisement

Ia memastikan PTKM tidak menghentikan sama sekali kegiatan ekonomi, melainkan sekadar membatasi kegiatan yang orientasinya adalah penegakan protokol kesehatan. “Pembatasannya lebih ke arah bagaimanan protokol kesehatan dapat dilaksanakan. Bukan proses transaksinya,” katanya, Selasa (26/1/2021).

BACA JUGA: Kasus Covid Tembus 1 Juta, Menkes: Saatnya Berduka & Kerja Lebih Keras

Pada kegiatan esensial seperti pasar tradisional, masih boleh berjalan 100% dengan catatan protokol kesehatan diperketat. Ia mendorong agar pemerintah di kabupaten dan kota serta pengelola pasar dapat mengatur manajemen pengunjung seperti masa awal pandemic covid-19.

“Dibuat satu arah, dibuka kesempatannya supaya terpisah kalau suk-sukan sampai ke luar. Saya kira dilakukan di kabupaten tidak masalah. Toh waktunya tidak sehari penuh, tidak mengganggu lingkungan. Kita pada awal-awal dulu punya praktek baik, itu bisa dilakukan,” kata dia.

Selain itu praktek baik yang juga dilakukan masyarakat padda awal pandemi seperti pembentukan posko Covid-19 di tingkat RT/RW. Posko ini bisa berfungsi untuk membatasi mobilitas warga, skrining bagi pendatang dari luar daerah, atau bisa juga untuk membantu menyediakan kebutuhan bagi warga yang seddang melakukan isolasi mandiri.

Dalam sepekan terakhir, penambahan kasus harian berkisar antara 200-400 kasus. penambahan tertinggi terjadi pada 22 Januari, sebanyak 478 kasus. Sementara pada kasus meninggal, penambahan berkisar antara 5-15 kasus, dengan penambahan terbanyak pada Senin (25/1/2021) sebanyak 15 kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement