Advertisement
Gunungkidul Ditunjuk Awali Sekolah Penggerak Di DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah terus mempersiapkan program Sekolah Penggerak yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Di DIY, Gunungkidul menjadi kabupaten yang ditunjuk untuk memulai program Sekolah Penggerak.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, Didik Wardaya, menuturkan ditunjuknya Gunungkidul ini merupakan arahan dari Pemerintah Pusat dengan sejumlah pertimbangan. “Kalau di DIY sudah ditentukan dimulai Gunungkidul. Dari jenjang SD, SMP, SMA,” ujarnya, Selasa (2/2).
Advertisement
BACA JUGA: Pelanggaran Operasional Tempat Usaha Masih Mendominasi saat PTKM Tahap Kedua
Ia mengatakan penunjukan Gunungkidul ini berdasarkan pada sejumlah pertimbangan kesiapan dan komitmen pemerintah daerah.
Meski diawali oleh beberapa sekolah saja, pada akhirnya semua sekolah akan menjadi sekolah penggerak secara bertahap empat tahun ke depan. Ia menegaskan Sekolah Penggerak bukan sekolah favorit.
“Tapi bagaimana di setiap sekolah ada pendampingan konsultatif dari Pemerintah Pusat dan daerah. kemudian ada semacam digitalisasi pendidikan, digitalisasi sekolah, kemudian penguatan SDM [sumber daya manusia] di sekolah,” kata dia.
Target Sekolah Penggerak adalah pemerataan kualitas pendidikan pada masing-masing daerah. Setiap sekolah nanti menjadi bisa menggerakan seluruh komponen di sekolah tersebut, sehingga setiap sekolah akan tumbuh jadi sekolah yang bermutu.
BACA JUGA: Ingin Naik Kereta Api? Ini Prosedur Pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, dalam Webinar Program Sekolah Penggerak, Senin (1/2/2021), menuturkan program Sekolah Penggerak bukan berbasis sekolah favorit atau unggulan, melainkan sekolah yang akan mengakselerasi sekolah negeri maupun swasta di seluruh Indonesia untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju dalam waktu tiga tahun ajaran.
Sekolah Penggerak berfungsi sebagai katalis, dengan berfokus dalam pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dan ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Kalau tahun-tahun sebelumnya para guru kehabisan waktu berkutat dengan tugas administrasi proses pendidkan yang bukan merupakan output dari pendidikan. Padahal yang kita harapkan adalah output riil dari pendidikan tersebut,” ungkapnya.
Sekolah Penggerak akan mempercepat peningkatan mutu pendidikan di daerah yang berkolaborasi untuk mengutamakan peserta didik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Bawang Merah di Jogja Masih Stabil Tinggi, Ini Penyebabnya
- Ini Rencana Pemda DIY Setelah TPA Piyungan Ditutup
- Semula April, Kesiapan Pengolahan Sampah di Kota Jogja Mundur hingga Awal Mei
- Tabon Hadirkan Karya Seni Partisipatif, Spiritualitas Islam hingga Isu Sosial
- Pemkot Jogja Gandeng Kantor Pertanahan Dorong Digitalisasi UMKM
Advertisement
Advertisement