Advertisement

Mengenal Lebih Dekat Kelengkeng Super Sleman, Bisa Dibudidayakan di Pesisir Pantai

Bernadheta Dian Saraswati
Jum'at, 05 Februari 2021 - 02:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Mengenal Lebih Dekat Kelengkeng Super Sleman, Bisa Dibudidayakan di Pesisir Pantai Penampakan buah Kelengkeng Super Sleman hasil pengembangan peneliti dari Universitas Gadjah Mada. Ukurannya sama dengan uang koin Rp500. - Ist/UGM

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN - Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan varietas kelengkeng unggul yang dinamai Kelengkeng Super Sleman.

"Keunggulan Kelengkeng Super Sleman ini adalah memiliki ukuran buah relatif lebih besar dengan daging buah tebal dan biji kecil," papar peneliti Kelengkeng Super Sleman dari Fakultas Biologi UGM, Prof. Budi S Daryono, S.Si., M.Agr.Sc., Kamis (4/2/2021), dalam rilis yang diterima Harianjogja.com. 

Advertisement

Kelengkeng ini potensial dibudidayakan mulai dari pesisir pantai hingga dataran menengah dengan ketinggian sekitar 700 dpl. Tak hanya itu kelengkeng yang lahir dari inovasi Budi dan Yusuf Sulaiman, S.IP., ini juga dapat dikembangkan di lahan karst.

Budi menjelaskan Kelengkeng Super Sleman telah dikembangkan sejak tahun 2015 silam. Kelengkeng ini berasal dari persilangan antara kelengkeng KD dengan kelengkeng LD. Sementara untuk pangkal stek menggunakan kelengkeng lokal.

Baca juga: Lahar Merapi Kembali Mengarah ke Kali Boyong

Selain itu, kelengkeng jenis ini memiliki cita rasa manis dengan kadar gula 22-23 brix. Berat perbuah mencapai 9,74-10 gram. Adapun diameter biji 1,1-1,3 cm dan berat biji 0,96-1,53 gram.

Ditambahkan Budi, varietas Kelengkeng Super Sleman ini dapat berbuah sepanjang waktu atau tidak terpengaruh musim dengan pemberian induksi fitohormon/POC untuk pembungaan dan pembuahan. Dalam sekali panen dari satu pohon berusia 2 tahun bisa mencapai 2-4 Kg dan 3 tahun 4-6 Kg.

"Setelah umur 4 tahun akan mencapai 10-25 kg/pohon tergantung jumlah pembungaan dan penyerbukan menjadi buah," terang Dekan Fakultas Biologi UGM ini.

Baca juga: KRL Jogja-Solo Resmi Ganti Prameks Mulai 10 Februari, Perjalanan Lebih Cepat

Kelengkeng Super Sleman ini memiliki pangsa pasar yang luas untuk dibudidayakan. Varietas ini juga telah lama dibudidayakan oleh masyarakat binaan Fakultas Biologi UGM di Condongcatur Sleman, Kemadang Gunungkidul, Hargowilis Kulonprogo, serta Balikpapan Kalimantan Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bidik Dugaan Penggelembungan Harga APD Covid-19

News
| Sabtu, 20 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement