Advertisement

Cari Belalang, Pemuda Gunungkidul Hanyut Terseret Sungai Sejauh 1,5 Km

David Kurniawan
Selasa, 09 Februari 2021 - 14:27 WIB
Budi Cahyana
Cari Belalang, Pemuda Gunungkidul Hanyut Terseret Sungai Sejauh 1,5 Km Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Abdul Azis Fendiawan,24, warga Dusun Pacar I, Kalurahan Girisuko, Panggang, Gunungkidul, ditemukan meninggal dunia di bantaran Kali Kalongan, tepatnya di Alas Kedungdongdong, Girisuko, Selasa (9/2/2021). Korban adalah warga yang hanyut saat mencari belalang pada Senin (8/2/2021) petang.

Kapolsek Panggang AKP Mujiman mengatakan Abdul hilang terseret arus Kali Kalonganpada Senin petang. Korban terseret pada saat akan menyebarangi sungai bersama seorang temannya seusai mencari belalang. Nahas, korban tidak pandai berenang sehingga hanyut.

Advertisement

BACA JUGA: Potret Heha Ocean View, Wisata Viral yang Akan Ditutup kalau Ngeyel Prokes

“Temannya juga hanyut, tapi berhasil selamat. Korban ditemukan meninggal dunia hari ini [kemarin],” kata Mujiman kepada wartawan.

Menurut dia, upaya pencarian sudah dilakukan sejak Senin malam tetapi belum membuahkan hasil karena terkendala arus kali yang sedang banjir serta minimnya penerangan sehingga hasil pencarian belum sesuai dengan keinginan.

“Selasa pagi langsung kami lanjutkan dengan melibatkan tim gabungan. Usaha ini pun membuahkan hasil karena korban ditemukan meninggal dan terseret sejauh 1,5 kilometer dari lokasi pertama hilang,” ujar dia.

Mujiman mengatakan seusai penemuan korban sempat diperiksa oleh tim kesehatan dari Puskesmas Panggang. Adapun hasilnya tidak luka hasil dari penganiayaaan.

BACA JUGA: Punya 3 Kaki dan 2 Dubur, Ayam di Kulonprogo Bikin Penasaran Banyak Orang

Ia berharap peristiwa hanyutnya salah seorang warga di Girisuko ini bisa menjadi pelajaran bersama agar peristiwa yang sama tidak terulang kembali. “Haru lebih berhati-hati lagi,” katanya.

Hal tak jauh berbeda diungkapan oleh Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto. Menurut dia, masyarakat harus waspada dan terus berhati-hati agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan. “Kewaspadaan ini penting untuk antisiasi karena kita tidak pernah tahu apa yang terjadi. Terlebih lagi, saat sekarang masuk puncak musim hujan sehingga lebih berhati-hati lagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement