Advertisement

Dalam Dua Hari, Ada Tiga Titik Longsor di Kota Jogja

Sirojul Khafid
Kamis, 11 Februari 2021 - 03:17 WIB
Nina Atmasari
Dalam Dua Hari, Ada Tiga Titik Longsor di Kota Jogja Salah satu titik longsor di Kelurahan Giwangan akibat hujan lebat, Senin (8/2/2021). - Ist/ dok Katana Giwangan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA – Selama dua hari yakni Senin-Selasa (8-9/2/2021), ada tiga titik longsor yang ada di Kota Jogja akibat hujan deras. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja, dari tiga kejadian longsor, dua di antaranya terdapat di Giwangan, Umbulharjo. Longsor di Giwangan dilaporkan pada Senin.

Satu titik longsor berada di Ponggalan Karang Miri UH 7/320 Rukun Tetangga (RT) 18 Rukun Warga (RW) 06. Longsor di pemukiman warga ini mengakibatkan satu rumah warga rusak. Sementara titik longsor lain di Jalan AMD 40 RT 22 RW 08 mengakibatkan pohon bambu roboh dan menghalangi akses jalan kampung.

Advertisement

Titik longsor lain berada di Kampung Dalem, Purbayan, Kotagede. Kejadian ini dilaporkan pada 9 Februari 2021. Longsor di sekitar pemukiman warga ini mengakibatkan satu rumah rusak.

Baca juga: Objek Wisata di Gunungkidul Tetap Dibuka saat Libur Imlek

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Jogja Budi Purwono, saat ini tim sedang melakukan penanganan di tiga lokasi tersebut. “Relatif ringan [jenis longsornya]. Namun seringan apapun, karena wilayah kota yang padat [penduduk], efeknya bisa langsung terasa,” kata Budi saat dihubungi secara daring pada Rabu (10/2/2021).

Selain dampak secara langsung oleh korban, dampak tidak langsung juga terasa seperti para pengguna jalan dan lainnya. Budi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, khususnya di minggu-minggu ini. Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), akan terjadi hujan lebat dalam seminggu ke depan.

“Masyarakat tetap bisa menjaga kondisi tubuh dan wilayahnya, tetap waspada dan di rumah saja karena pandemi Covid-19. Segera menghubungi pemangku wilayah apabila menghadapi keadaan darurat,” kata Budi.

Baca juga: Lima Kalurahan di Kota Jogja Zona Merah Covid-19, Ini Daftarnya

Kepala Kelurahan Tangguh Bencana (Katana) Giwangan Suwarto menyatakan belum ada bencana longsor sebelumnya di Giwangan. Sebelah kanan dan kiri tempat longsor sudah dibangun bangket atau dinding penahan tebing. Namun lokasi longsor sepanjang 30 meter dan tinggi tujuh meter belum terpasang bangket.

“Sudah diusulkan ke Musyawarah Perencanaan Pembangunan [Kelurahan Giwangan] 2019. Kemudian kena Covid-19, sehingga anggaran ke Covid-19 semua, sehingga mungkin [anggaran dan pembangunan bangket] terpending,” kata Suwarto saat dihubungi secara daring pada Rabu (10/2/2021).

Saat ini daerah longsor baru dipasang terpal bantuan dari BPBD Kota Jogja. Pemasangan terpal agar air tidak jatuh ke tanah dan mengakibatkan keadaan semakin parah. Sebelumnya, tanah daerah tersebut memang cukup gembur. Ada dugaan masyarakat membuang sampah di sekitarnya, sehingga air menumpuk di tanah gembur dan tidak kuat lagi menahan tampungan air.

Suwarto menyatakan mitigasi di Giwangan sudah tergolong bagus. Sudah ada Katana, Kampung Tangguh Bencana (KTB), Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan lainnya. Mereka selalu berkoordinasi dengan berbagai sektor untuk pencegahan dan penanganan bencana.

“Berkoordinasi dengan BPBD Jogja dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Jogja. Dari PU Kota Jogja sudah meninjau di lapangan,” kata Suwarto.

“Tinggal pelaksanaan realisasi pembangunannya. Apakah bisa di-cover dengan anggaran tidak terduga atau bencana alam atau tidak. Harapan saya bisa segera dilaksanakan [perbaikan]," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement