Advertisement

Waspada! Sepanjang Bantaran Sungai di Kota Jogja Rawan Banjir

Catur Dwi Janati
Sabtu, 13 Februari 2021 - 08:57 WIB
Sunartono
Waspada! Sepanjang Bantaran Sungai di Kota Jogja Rawan Banjir Ilustrasi banjir. - Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-- BPBD Kota Jogja intensifkan komunikasi dengan pendamping penanggulangan bencana di wilayah dalam menghadapi La Nina yang berpotensi tinggi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Alur informasi yang terstruktur diharapkan membuat informasi pencegahan bencana bisa cepat tersalurkan ke masyarakat.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Kota Jogja, Bayu Wijayanto menuturkan jika semua wilayah bantaran sungai masuk kategori rawan banjir. "Untuk daerah rawan bencana cuaca ekstrem, semua wilayah bantaran sungai kami anggap rawan banjir," katanya Jumat (13/2/2021).

Advertisement

BACA JUGA : Kota Jogja Antisipasi Banjir dan Tanah Longsor

Sementara daerah longsor dituturkan Bayu juga mencakup daerah bantaran sungai, terlepas ada tidaknya talut di lokasi tersebut. "Dan yang di bantaran sungai dengan talut atau pun tidak, kami anggap rawan longsor. Bencana angin kencang bisa terjadi dimana saja, mengakibatkan kerusakan rumah ataupun pohon tumbang," ujarnya.

Upaya antisipasi dan pencegahan BPBD Kota Jogja disebutkan Bayu telah mengecek sejumlah Early Warning System (EWS). Beragam peralatan kebencanaan pun juga diperiksa dan diservis. "Seperti EWS banjir di tiga sungai sudah kami cek dan peralatan kebencanaan kami cek dan servis, seperti chainsaw, genset, pompa air, armada," tuturnya.

"BPBD Kota Jogja mempersiapkan peralatan dan infrastruktur penanganan bencana. Pemantauan media sosial BMKG juga kami intensifkan. Logistik darurat juga kami sudah stok opname dan pengadaan untuk yang menipis, yaitu karung pasir," imbuh Bayu.

BACA JUGA : Banjir Setinggi Pinggang Orang Dewasa dan Rumah Longsor

Guna salurkan informasi ke wilayah dengan cepat dan akurat, Bayu menerangkan BPBD Kota Jogja ada petugas Pendamping Penanggulangan Bencana (PB) BPBD yang ada di tiap Kemantren. Sosialisasi informasi bisa dilakukan lewat media sosal atau dengan pertemuan seperti rapat. Secara rinci alur distribusi informasi dapat digambarkan mulai dari BPBD Kota jogja diteruskan ke Pendamping PB di Kemantren, lalu diteruskan ke forum pengurangan risiko bencana dan KTB.

"Setiap Kemantren memiliki forum pengurangan risiko bencana, sehingga memudahkan untuk komunikasi dengan pendamping PB BPBD. Ya jalur itu bisa [alur distribusi informasi] dan KTB juga diberikan handy talky (HT) untuk komunikasi dengan frekuensi BPBD Kota Jogja," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit

News
| Kamis, 25 April 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement