Advertisement
Pembangunan Gapura Perbatasan Gunungkidul Mandek, Ini Sebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul sempat punya rencana membangun gapura pintu masuk di wilayah perbatasan. Namun kelanjutan program terhenti karena status lahan dan keterbatasan anggaran.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul Aris Suryanto mengatakan pembangunan gapura selamat datang di wilayah perbatasan merupakan kegiatan yang dimiliki di DLH. Menurut dia, gapura sudah dibangun di dua lokasi perbatasan di Candirejo di Kapanewon Semin dan Sambirejo di Kapanewon Ngawen.
Advertisement
BACA JUGA: Antisipasi TPST Piyungan Tutup, Jogja Maksimalkan Keberadaan Bank Sampah
“Sudah dibangun beberapa tahun lalu, tapi sekarang belum ada tindak lanjut untuk membangun di titik perbatasan lainnya,” kata Aris, Kamis (18/2/2021).
Dia menjelaskan, ada beberapa perbatasan yang akan diberi gapura seperti di Kapanewon Rongkop, Panggang, Purwosari dan Ponjong. Namun, program tersebut masih dalam wacana dan belum bisa direalisasikan di tahun ini. “Untuk sekarang tidak ada masuk dalam agenda yang tertuang dalam APBD 2021,” ungkapnya.
Ia menuturkan, ada beberapa kendala yang menyebabkan pembangunan belum bisa dilanjutkan. Selain masalah keterbatasan anggaran, juga ada masalah lahan. Aris mengungkapkan, hampir semua lokasi yang akan dibangun gapura berstatus sultan grond (SG) atau tanah kas desa.
Menurut dia, pemanfaatan lahan ini harus izin ke Kraton Jogja selaku pemilih tanah. “Tanah kas desa juga masuk SG sehingga penggunaan harus izin dan ini butuh proses,” kata mantan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi RSUD Wonosari ini.
BACA JUGA: KPK Geledah Kantor Disdikpora DIY Terkait Dugaan Korupsi Mandala Krida
Aris menambahkan tim DLH sudah berkoordinasi dengan bupati terpilih. “Kami sudah bertemu dan bupati baru siap membangunnya. Mudah-mudahan nanti ada surat dari bupati sebagai legalitas dalam pelaksanaan program sehingga anggarannya ada kepastian,” katanya.
Salah seorang warga Bangunsari, Kalurahan Candirejo, Semin, Suyamto mengatakan, di wilayahnya sudah dibangun gapura sebaga pembatas dengan wilayah Sukoharjo, Jawa Tengah. Menurut dia, sejak dibangun beberapa tahun lalu menjadi lokasi ikonik di perbatasan karena banyak digunakan untuk berfoto.
“Ada tamannya dan setiap sore banyak dikunjungi warga,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tegas! Menhub Pastikan Kebijakan Zero ODOL Berlanjut, Lebih Cepat Lebih Baik
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Libur Sekolah, Museum Sandi Ramai Dikunjungi Wisatawan Keluarga
- Leptospirosis di Jogja Meningkat Signifikan, Ada 18 Kasus dengan Lima Kematian
- Asrama Sekolah Rakyat BBPPKS Purwomartani Sleman Siap Ditempati, Begini Fasilitasnya
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Rabu (9/7/2025)
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu (9/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement
Advertisement