Advertisement

Vaksin Sinovac Aman untuk Orang dengan Komorbid

Jalu Rahman Dewantara
Kamis, 25 Februari 2021 - 06:57 WIB
Sunartono
Vaksin Sinovac Aman untuk Orang dengan Komorbid Ilustrasi. - ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Program vaksinasi Covid-19 di DIY akan memasuki tahap kedua pada awal Maret 2021. Kelompok yang masuk dalam sasaran vaksinasi, termasuk orang dengan komorbid, diharapkan bisa mengikuti kegiatan ini demi menyukseskan langkah pemerintah dalam mengatasi pandemi.

Seperti diketahui pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/I/368/2021, tanggal 11 Februari 2021, tentang Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 pada Kelompok Sasaran Lansia, Komorbid, dan Penyintas COVID-19, serta Sasaran Tunda.

Advertisement

Dalam salinan SE yang diterima Harian Jogja, Rabu (24/2/2021) dijelaskan, Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional serta Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam (PAPDI)  dan Perhimpunan Kardiologi Indonesia (Perki) telah menyampaikan kajian, bahwa vaksinasi Covid-19 yang menggunakan vaksin Sinovac dapat diberikan kepada kelompok usia 60 tahun ke atas, komorbid, penyintas Covid-19 dan ibu menyusui dengan terlebih dulu dilakukan anamnesis atau pengecekan riwayat kesehatan  tambahan.

BACA JUGA : Besok, 10.764 Dosis Vaksin Sinovac Dijadwalkan Tiba

Masih mengacu SE, pelaksanaan pemberian vaksinasi mengikuti petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi Covid-19, di antaranya kelompok usia 60 tahun ke atas diberikan dua dosis dengan interval pemberian 28 hari (0 dan 28).

Selanjutnya, kelompok komorbid seperti hipertensi dapat divaksinasi kecuali jika tekanan darahnya di atas 180/110 MmHg, dan pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan sebelum masuk skrining.

Sementara penderita diabetes dapat divaksinasi sepanjang belum ada komplikasi akut, dan penyintas kanker dapat tetap diberikan vaksin jika sudah lebih dari tiga bulan. Sama halnya ibu menyusui dapat juga diberikan vaksinasi. Selain itu penyintas Covid-19 dapat divaksinasi jika sudah lebih dari tiga bulan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jogja, Emma Rahmi Aryani mengatakan SE itu menjadi acuan dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Jogja. Sesuai dengan isi dalam SE itu, menurutnya masyarakat termasuk yang memiliki komorbid tidak perlu takut divaksin karena sudah dijamin kemananannya oleh para ahli.

BACA JUGA : Pemerintah China Izinkan Vaksin Covid-19 Sinovac untuk

"Sinovac aman selama memenuhi kriteria SE tadi, apalagi kan sudah udah ada uji cobanya kemarin [Vaksinasi SDM Kesehatan]," jelas Emma, saat dihubungi wartawan Rabu siang.

Dijelaskan, pelaksanaan vaksinasi nantinya didahului dengan proses skrining. Di situlah peserta vaksinasi akan dicek kesehatannya oleh tim medis. Apabila memenuhi syarat sesuai yang tertuang dalam SE, meski komorbid, vaksin tetap diberikan. Sebaliknya jika tak memenuhi syarat, vaksin tidak akan diberikan.

"Waktu vaksinasi kan disediakan empat meja, pertama pendaftaran, selanjutnya skrining, penyuntikan terus ada tempat observasi selama 30 menit. Nah kalau hasil skrining bisa vaksinasi, ya kita beri. Dan kita mengacu pada SE itu, misal ada yang punya hipertensi tapi saat dicek di bawah 180/110 ya bisa diberikan," ujarnya.

"Yang terpenting itu proses vaksinasi ini terkontrol, dan kondisi peserta dipastikan [bisa dapat vaksin atau tidak] oleh dokter," sambungnya.

Vaksinasi tahap kedua di DIY dimulai dengan menyasar pelaku usaha di kawasan Malioboro, Jogja, terdiri dari 8.144 pedagang Pasar Beringharjo dan sekitarnya, 2.600 masyarakat sekitar Malioboro dan Alun-alun Utara, serta 9.153 pegawai toko yang ada di kawasan Malioboro. Kick of vaksinasi tahap kedua akan dilakukan mulai 1 Maret 2021.

Salah satu pedagang di Pasar Beringharjo, Suparjiyem, 65, mengaku siap mengikuti vaksinasi massal Maret depan. Sekitar tiga hari lalu, perempuan asal Lendah, Kulonprogo ini sudah mengumpulkan KTP sebagai syarat mendaftar program vaksinasi.

"Daftarnya gak pake ngisi formulir, cuma numpuk KTP aja terus didata sama petugas pasar," katanya.

Suparjiyem mengaku seluruh pedagang di Pasar Beringharjo siap mengikuti vaksinasi ini. Sejauh ini kata dia belum ada laporan pedagang yang menolak ikut program tersebut. "Sejauh sepengetahuan saya, tidak ada yang nolak sih, pada yakin sama vaksinasi, biar nantinya kondisi ini [pandemi] bisa segera normal," ujarnya.

Setelah vaksinasi kepada pelaku usaha di Malioboro rampung, secara bertahap vaksin akan diberikan kepada pelayan publik dan warga berusia lanjut di DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Airlangga Hartato Sebut Jokowi Milik Bangsa dan Semua Partai

News
| Rabu, 24 April 2024, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement