Advertisement

Persiapan Lebaran, Disperindag Kaji Penambahan Kuota Gas Melon

David Kurniawan
Sabtu, 17 April 2021 - 05:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Persiapan Lebaran, Disperindag Kaji Penambahan Kuota Gas Melon Ilustrasi. - Solopos/Sunaryo Haryo Bayu

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul membuka opsi tambahan pasokan elpiji kemasan tiga kilogram atau yang biasa disebut gas melon. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi selama puasa hingga perayaan Lebaran berakhir.

Kepala Disperindag Gunungkidul, Johan Eko Sudarto mengatakan, pihaknya berkomitmen menjaga kestabilan harga barang-barang kebutuhan pokok di masyarakat. Salah satunya, kepastian stok gas bersubsidi kemasan tiga kilogram.

Advertisement

Menurut dia, pihaknya akan membuat kajian terkait dengan opsi penambahan kuota gas elpiji. Rencananya kajian ini dilakukan bersama-sama dengan Hiswana Migas dan Pertamina. “Minggu depan akan kami lakukan kajian. Apakah perlu meminta penambahan kuota pada saat perayaan Lebaran,” kata Johan, Jumat (16/4/2021).

Ia menjelaskan, kajian sangat dibutuhkan untuk pelihat tren konsumsi di masyarakat. Sebagai gambaran, pada saat sekarang kuota gas elpiji kemasan tiga kilogram yang diberikan sebanyak 14.600 tabung per harinya. “Ini yang jadi acuan. Yang jelas, kalau ada penambahan diharapkan tidak ada kelangkaan pada saat hari raya,” katanya.

Baca juga: Pemkab Sleman Tunggu Arahan Pusat & Provinsi Soal Penyekatan Mudik Lebaran

Meski demikian, sambung dia, untuk kepastian penambahan belum bisa karena masih menunggu kajian. “Mudah-mudahan di akhir April sudah diketahui sehingga bisa direalisasikan di bulan Mei,” katanya.

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan, Disperindag Gunungkidul, Sigit Haryanto. Menurut dia, pengajuan tambahan untuk memastikan tidak adanya kelangkaan gas elpiji bersubsidi pada saat lebaran. “Tahun-tahun sebelumnya saat hari raya Lebaran ada peningkatan kebutuhan konsumsi. Jadi, akan ada upaya meminta tambahan kuota,” katanya.

Sigit menjelaskan, kuota 14.600 per hari merupakan jumlah pasti kebutuhan di masyarakat. Dia khawatir kuota ini tidak mencukupi sehingga harus meminta tambahan. “Perkiraan penambahan sebear empat persen dari kuota harian. Mudah-mudahan itu mencukupi,” katanya.

Ia menambahkan, untuk kepastian stok akan terus melakukan monitoring di lapangan. Pengawasan berkala dibutuhkan agar tidak terjadi kelangkaan yang berdapak terhadap tingginya harga jual di pasaran. “Ini yang harus diantisipasi sehingga stok harus dipastikan agar tidak terjadi kelangkaann,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement