Advertisement
Baru Sepekan Ramadan, Harga Pangan di Kulonprogo Sudah Melejit

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Sepekan bulan Ramadan, sejumlah komoditas di pasar yang ada di Kulonprogo mengalami kenaikan. Komoditas seperti ayam potong dan daging sapi mengalami kenaikan harga. Naiknya harga kedua komoditas tersebut disinyalir imbas dari minimnya stok di pasar.
Salah satu pedagang ayam potong di Pasar Wates, Puji Lestari, mengatakan sejak hari pertama puasa pada Selasa (3/4/2021) lalu, kenaikan harga ayam potong menjadi komoditas yang cukup signifikan mengalami kenaikan.
Advertisement
“Kenaikan harga ayam potong saat ini sejak hari pertama puasa yakni mencapai Rp40 ribu,” ujar Puji Lestari pada Minggu (1842021).
Lebih lanjut, harga ayam potong sebelum bulan Ramadan hanya berkisar Rp36.000. Akan tetapi, jelang dua hari sebelum bulan ramadan tiba, harga ayam potong sudah naik menjadi Rp38.000. Sementara itu, memasuki bulan ramadan harga ayam potong di pasar saat ini sudah mencapai Rp40.000. “Hingga saat ini harga ayam potong menjadi Rp40.000," kata Puji.
BACA JUGA: Mayat Pria Ditemukan Tergeletak di Jalan Wates-Purworejo
Kenaikan terjadi karena minimnya stok ayam potong di wilayah Kulonprogo mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sehingga, sejumlah pedagang ayam potong yang ada di pasar wates harus mengambil stok dari luar daerah.
“Sementara ini kami bergantung kepada kiriman ayam potong dari wilayah Magelang, Purworejo, dan Wonosobo. Dengan jarak yang cukup jauh akhirnya kami putar otak untuk terpaksa menaikkan harga ayam potong untuk menutup harga beli pedagang ke tengkulak,” kata Puji.
Adapun, kenaikan komoditas daging sapi juga terjadi di pasar Wates. Salah satu pedagang daging sapi bernama Sumilah, mengatakan saat ini harga daging sapi di pasar Wates telah menyentuh harga Rp130.000.
“Harga sebelum puasa itu hanya dibanderol dengan Rp120 ribu. Penyebabnya memang disebabkan oleh minimnya stok yang ada di pasar Wates,” kata Sumilah.
Naiknya harga daging sapi membuat sejumlah pedagang termasuk Sumilah terpaksa harus mengurangi stok daging sapi yang dijual setiap harinya. “Biasanya bisa menjual sebanyak Rp10 kilogram per hari, sekarang hanya bisa menjual di bawah 10 kilogram,” kata Sumilah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Miliki Ratusan Koleksi Film tentang Gunungkidul, Dinas Kebudayaan Antusias Rencana Pembangunan Bioskop
- Setelah Lebaran Stok Darah di Bantul Menipis, PMI Minta Masyarakat Berdonor
- Cegah Banjir, Luweng di Semanu Gunungkidul Bakal Dinormalisasi
- Tanggapi Protes Warga, KAI Nyatakan Penataan Kawasan Stasiun Lempuyangan untuk Amankan Aset
- Pengendara Motor Ninja Meninggal Dunia Seusai Tabrak Tiang Telepon di Jalan Wates
Advertisement