Advertisement
Polisi Sebut Sudah Menghentikan Perjalanan 150 Kendaraan Dalam 2 Hari Penyekatan Mudik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Petugas gabungan penyekatan telah mendata ada lebih 150 kendaraan yang yang masuk DIY diminta untuk putar balik selama dua hari penyekatan larangan mudik lebaran.
“Terbesar persentasenya di [pos penyekatan] Pramabanan,” kata Direktur Lalu Lintas Polda DIY, Komisaris Besar Polisi Iwan Saktiadi, dalam talkshow online yang digelar Harian Jogja, bekerja sama dengan Satgas Covid-19 RI, Pemda DIY dan Polda DIY, Jumat (7/5/2021).
Advertisement
Selain di pos penyekatan Prambanan, kendaraan yang diminta untuk putar balik juga tercatat ada di pos penyekatan Tempel Sleman, Temon Kulonprogo, dan perbatasan Gunungkidul-Jawa Tengah. Bahkan selain meminta kendaraan yang diindikasikan untuk mudik diminta putar balik, petugas juga mengamankan satu mobil travel yang diduga mengangkut pemudik.
BACA JUGA: Ancam Sebar Foto Bugil, Pemuda Ini Minta Uang Tebusan dan Tidur dengan Ibu Korban
Pemudik dari travel tersebut diminta kembali lagi. Sementara kendaraannya ditahan dan akan dikembalikan setelah selesai masa larangan mudik atau setelah lebaran nanti. Penyekatan juga tidak hanya dilakukan di jalur utama, namun juga jalur-jalur alternatif dengan mengerahkan anggota dari polsek-polsek.
Total petugas yang dikerahkan untuk penyekatan selama larangan mudik sebanyak 1.359 personel disebar di 10 titik penyekatan. Iwan menegaskan semua kendaraan yang diindikasikan mudik tidak diperkenankan masuk ke DIY meskipun menunjukan surat tes antigen atau PCR.
“Meskipun sudah mengantongi surat keteranagn antigen kriteria mudik tetap tidak diizinkan [masuk DIY]. Kita garis bawahi mudik. Mungkin pemudik datang dari Jakarta sehat tapi lewat zona merah kan tidak tahu. Tidak boleh, mudiknya tidak boleh, maka istilahknya akan kita putar balikkan” ujar Iwan.
Iwan memsatikan penjagaan di perbatasan dilakukan selama 24 jam. Dia berharap masyarakat mematuhi larangan pemerintah, “Pemerintah sudah pikirkan masak-masak, kesehatan masyarakat menjadi modal segalanya kalau bisa menahan diri [untuk tidak mudik] minimal jaga diri kita agar tidak terpapar atau justere jadi carrier,” ucap Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
Advertisement
Advertisement