Advertisement

Promo November

Wisatawan Geram Pedagang Lesehan Nuthuk Harga, Begini Klarifikasi UPT Malioboro

Yosef Leon Pinsker
Rabu, 26 Mei 2021 - 17:37 WIB
Bhekti Suryani
Wisatawan Geram Pedagang Lesehan Nuthuk Harga, Begini Klarifikasi UPT Malioboro Ilustrasi. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Kabar soal pedagang lesehan nuthuk harga sehinggga dikeluhkan wisatawan di kawasan Malioboro ditanggapi otoritas terkait.

Kepala UPT Malioboro, Ekwanto mengaku sudah mendapat laporan soal kejadian itu. Dia mengaku belum bisa memastikan kapan kejadian itu berlangsung. Namun, dia menyebut bahwa kejadian itu tidak terjadi di Malioboro tapi di sekitar Jalan Perwakilan yang sudah masuk ke wilayah Danurejan.

Advertisement

"Setelah dicermati ternyata lokusnya itu di lesehan Jln Perwakilan, Ketua PPLM [Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro] juga bilang bahwa H-1 daftar menu sudah dimonitoring dan aman, tidak ada yang di luar standar harganya. Jln Perwakilan itu menjadi otoritas Kementren Danurejan, akan segera kami ajak berkoordinasi, bagaiman pun Malioboro yang kena imbasnya," katanya, Rabu (26/5/2021).

Seperti diberitakan sebelumnya jagad sosial media dihebohkan dengan kritik wisatawan luar DIY soal tingginya harga makanan di Malioboro. Dalam video singkat yang tersebar, seorang wisatawan mengaku kesal dengan harga makanan di kawasan Malioboro yang dinilai selangit.

BACA JUGA: Pemkab Klaim Objek Wisata di Bantul Bebas Zona Merah

Dia mengaku mesti membayar Rp20.000 untuk lele dan Rp7.000 untuk nasi. Anehnya, dia juga diminta membayar Rp10.000 lagi saat meminta sambel dan lalapan. Wisatawan itu mengaku tidak tahu apakah harga tersebut berlaku di semua tempat atau hanya di satu lokasi itu saja.

Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro, Desio Hartonowati mengatakan bahwa pedagang yang disebut itu bukan merupakan anggotanya. Dia telah mengecek ke sejumlah pedagang yang menjadi anggota Paguyuban dan tidak ditemukan harga yang diluar batas normal.

"Itu bukan dari anggota kami. Dipastikan itu merupakan pedagang dari kawasan Jl Perwakilan yang tidak ada komunitas dan Paguyubannya," ujarnya, Rabu (26/5).

Desio mengatakan, sebelum Lebaran dan libur panjang lalu pihaknya bersama UPT Malioboro juga sudah melakukan pengecekan ke sejumlah pedagang. Tidak didapati harga yang tidak masuk akal dan semua terdokumentasi baik menu dan juga keterangan harga.

"Sebelum Lebaran kami juga sudah cek itu harga dari teman-teman dan yang paling tinggi itu Rp18.00 ribu untuk pecal lele, itu sudah ada lalap sama sambelnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Selesai Mencoblos untuk Pilkada Jakarta, Ini Harapan El Rumi

News
| Rabu, 27 November 2024, 10:17 WIB

Advertisement

alt

Merasakan Lumernya Cokelat dari Jogja

Wisata
| Senin, 25 November 2024, 08:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement