Advertisement
Warga Terdampak Tol Jogja-Solo di Purwomartani Pertanyakan Kelanjutan Pencairan Ganti Rugi
Warga Temanggal 1 Purwomartani Kalasan memasang spanduk meminta pemerintah memerhatikan nasib korban pembangunan jalan tol dengan memberikan ganti kerugian yang sepadan, Kamis (10/12/2020)-Harian Jogja - Abdul Hamid Razak
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Warga Temanggal 1, Purwomartani, Kalasan yang terdampak tol Jogja-Solo mulai mempertanyakan kelanjutan musyawarah warga terkait nilai ganti kerugian lahan terdampak.
Saat ini, tim appraisal sedang melakukan penilaian lahan, bangunan dan tanaman bagi warga terdampak di padukuhan Cupuwatu dan Kadirojo 2. Adapun padukuhan Temanggal 1 sudah dilakukan penilaian oleh tim appraisal pada Desember tahun lalu.
Advertisement
Ketua RT 04 RW 02 Dusun Temanggal 1, Kalurahan Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Iwan Setiawan mengatakan tim appraisal sudah turun setelah melakukan penilaian di padukuhan Temanggal 2 dan Kadirojo 2. Hanya saja, saat kegiatan musyawarah warga hingga proses pencairan ganti kerugian, warga terdampak di Temanggal 1 tidak termasuk yang diikutsertakan.
Baca juga: Dampak Libur Lebaran Terlihat, Kasus Covid-19 Naik 15,1%
"Waktu itu baru Temanggal 2 dan Kadirojo 2. Sementara warga Temanggal 1 masih menunggu kapan kegiatan musyawarah warga terdampak digelar. Sampai saat ini belum ada kejelasan," kata Iwan kepada Harianjogja.com, Jumat (4/6/2021).
Menurut Iwan, warga sudah pasrah dengan rencana pembangunan jalan tol Jogja Solo tersebut. Hanya saja saat ini, warga mempertanyakan kejelasan waktu kegiatan musyawarah warga terdampak digelar. "Ini agar ganti kerugiannya bisa cepat dicairkan. Dan warga bisa secepatnya mencari tanah pengganti," papar Iwan.
Iwan beralasan, saat ini banyak lahan pengganti yang sudah dibeli oleh warga terdampak tol lainnya baik dari Temanggal 2 maupun Kadirojo 2. Padahal sebagian besar lahan terdampak berstatus tanah pekarangan dan bukan tanah persawahan. Di RT 4, katanya ada sekitar 5 warga yang lahannya terdampak sementara sebagaian besar lahan pekarangan terdampak berada di RT 5.
Baca juga: Pekan Depan, Pedagang Pasar di Sleman Mulai Diberi Vaksin Covid-19
Sebagian besar lahan pekarangan tersebut digunakan untuk rumah tinggal warga. Jika lahan terdampak dibuat tol maka warga harus mencari lahan untuk membangun rumah. Apalagi sudah banyak lahan persawahan lainnya yang tidak terdampak dibeli oleh warga terdampak lainnya.
"Nah mumpung saat ini musim kemarau, kalau ganti kerugiannya dicairkan kan warga bisa segera membangun atau mencari lahan pengganti. Tidak nunggu-nunggu seperti ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Mabes Polri Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Libur Nataru, Harga Tiket Bus Jurusan Jakarta Naik 10 Persen
- Jadwal KRL Jogja-Solo Lengkap, Panduan Bepergian Desember 2025
- Pekerja Migran di Jogja Desak Negara Penuhi Perlindungan dan Hak
- Kapten PSS Sleman Cleberson Jalani Achilles Repair, Fokus Pemulihan
- Hari Ibu, Klub Aquativ 21 Top Klas Bantul Gelar Bakti Sosial
Advertisement
Advertisement




